Hati-Hati Buat Kamu yang Suka Ngomongin Orang, Ada Dosa Ghibah yang Menanti, Simak Penjelasannya

- 15 Oktober 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi-Enam jenis ghibah yang boleh dilakukan.
Ilustrasi-Enam jenis ghibah yang boleh dilakukan. /pexels.com/Keira Burton

 

MAPAY BANDUNG - Ghibah adalah perbuatan yang dimana kita membicarakan kejelekan atau perbuatan orang lain.

Ghibah merupakan dosa besar, ghibah yang terjadi bisa hanya dengan sebuah isyarat.

Seorang ulama dari Arab Saudi, Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan mengenai ancaman dosa ghibah seperti yang dilansir MapayBandung.com melalui kanal Youtube ShahihFiqih Jumat, 15 Oktober 2021.

Berikut ini adalah sebuah hadist mengenai ancaman bagi tukang ghibah, Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika aku dibawa naik kelangit (mi’raj) aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga, mereka menggunakan kuku tersebut untuk mencakar-cakar muka dan dada mereka.”Dan kemudian Malaikat Jibril berkata “mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (tukang ghibah) dan suka menjatuhkan kehormatan mereka.” (HR. Abu Dawud no. 4878)

Baca Juga: Haduh, Ternyata Mimpi Junub Jadi Ciri Seorang Terkena Sihir dan Santet Kata Ustadz Khalid Basalamah

Hadist Rasullullah SAW tersebut merupakan salah satu ancaman bagi orang-orang yang suka makan daging manusia.

Syaikh Abdurrozzaq mengatakan Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagiannya adalah dosa, jangan suka mencari-cari keburukan orang,dan jangan lah pula saling melakukan ghibah apakah kalian suka memakan daging saudara kalian yang telah mati? Tentu kalian tidak suka,” (QS. Al-Hujurat:12).

Memakan daging manusia dengan ghibah, merendahkan, menghina, menjatuhkan kehormatan, dan merusak nama baik merupakan pintu-pintu menuju dosa dan siksa yang pedih.

Meskipun begitu ternyata diluar sana ada majelis-majelis yang dibuat memang untuk ghibah, tertawa, dan merendahkan orang lain.

Baca Juga: Ancaman Bagi Orang yang Sering Menunda Salat, Salah Satunya Masuk Neraka Jahanam

Dari awal hingga akhir itu isinya tentang ghibah, pesertanya bahkan tidak pernah risau tentang bagaimana keadaan mereka saat berdiri diwawancarai Allah kelak.

“Juga mereka tidak berfikir bahwa perbutannya adalah dosa dan mendatangkan siksa pad hari pertemuan dengan Rabb-nya” ucap Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

Kaidah berkata balasan itu sesuai jenis amal perbuatannya ketika amalnya adalah memakan daging manusia, dengan menggunjing, mengejek, mengolok-olok, dan menjatuhkan kehormatan orang maka ia dibalas dengan kuku yang berasal dari tembaga lalu mereka mencakar-cakarkan diwajah mereka dan dada mereka

Sebagai balasan atas perbuatan yang telah mereka lakukan, Naudzubillah.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah