Sudah Tahu Gambaran Sakaratul Maut yang Diceritakan Umar Bin Khatab? Ini Kisahnya

- 3 September 2021, 12:00 WIB
ilustrasi Sakaratul Maut
ilustrasi Sakaratul Maut /Pixabay.com/KELLEPICS

 

MAPAY BANDUNG – Kematian merupakan hal yang pasti akan dialami pada setiap makhluk yang bernyawa. Proses kematian kerap menjadi hal yang sangat ditakutkan dan dihindari pada setiap makhluk hidup.

Bukan hanya manusia yang ketakutan ketika mendengar kematian tersiarkan, hewan pun sering menunjukan kegelisahannya ketika ajal segera menjemputnya.
 
Gambaran kematian selalu menjadi terror yang menakutkan, terlebih sedari kecil kita banyak mendengar cerita – cerita kematian dan kesakitan yang akan dirasakan ketika ruh segera meninggalkan jasad. Banyak ayat – ayat dan hadist yang menceritakan akan sakitnya proses kematian.

Baca Juga: Kecanduan Film Porno? Ustadz Adi Hidayat Kasih Obat untuk Menyembuhkannya

Beratnya kematian digambarkan oleh Sayidina Umar ibn Al – Khatab, ia mengatakan bahwa kematian itu bagaikan sebuah pohon yang banyak durinya dimasukkan ke dalam perut anak Adam. Setiap duri memegang satu urat darinya. Kemudian ditarik sekaligus oleh seorang laki – laki yang sangat kuat. Maka terputuslah semua urat yang menyangkut pada dur. Tertinggallah urat – urat yang tersisa.
 
Bahkan beratnya kematian pun dialami oleh para Nabi. Melansir dari islam.nu.or.id, yang mengatakan bahwa menurut Al –Qurthubi, beratnya kematian bagi para nabi memiliki dua keuntungan, yaitu pertama, menyempurnakan keutamaan mereka dan mengangkat derajat mereka, dan yang kedua, sebagai pembawa berita akan beratnya kematian kepada para umat atau makhluk setelahnya.
 
Begitu pun dengan seorang mukmin, ia akan mengalami beratnya kematian juga. Sebagai gambaran sakitnya kematian, seorang mukmin akan menyisakan keringat di dahinya. Kematian seorang mukmin digambarkan seperti sehelai rambut yang ditarik dari adonan tepung atau seperti air yang mengalir dari mulut geriba.

Rasullullah SAW bersabda, “sesungguhnya nyawa seorang mukmin keluar sambil berkeringat, dan Aku tiak menyukai kematian seperti kematian himar” (HR. AT - TIRMIDZI)

Baca Juga: Jauh dari Berkah! Beberapa Hiasan Rumah Ternyata Dilarang Ada di Dalam Rumah Seorang Muslim
 
Kematian himar yang dimaksudkan adalah kematian yang mendadak. Sebagai umat muslim kita banyak mendapat peringatan akan beratnya kematian dan perintah untuk mempersiapkan kematian banyak dijelaskan dalam ayat – ayat Al – Qur’an.

Salah satunya terdapat pada surat Al – Waqiah ayat 83 – 85 yang berisi, “ Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat’.

Maka sudah seharusnya kita sebagai muslim mempersiapkan bekal untuk kehidupan abadi yang akan ditempuh setelah kematian. Bukan hanya sibuk mempersiapkan kehidupan duniawi semata, keseimbangan menjadi salah satu kunci pintu selamat dunia akhirat.*** (Nurul Suhartin Hasni/JOB)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x