Tata Cara dan Niat Puasa Asyura Lengkap Beserta Keutamaannya, Dikerjakan Setiap 10 Muharram

- 18 Agustus 2021, 09:41 WIB
Definisi dan Sejarah Puasa Asyura Lengkap dengan Peristiwa-peristiwa Penting Para Nabi Pada 10 Muharram
Definisi dan Sejarah Puasa Asyura Lengkap dengan Peristiwa-peristiwa Penting Para Nabi Pada 10 Muharram /Pixabay.com/

MAPAY BANDUNG - Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada 10 bulan Muharram. Bagaimana niat dan tata caranya puasa Asyura?

Terdapat beberapa macam tingkatan niat, yang pertama yaitu dari hati ada yang disebut dengan “qashad”, yang kedua yaitu kita melihat wajib atau sunnahnya ibadah yang dilakukan atau yang disebut dengan “ta’arrudh”, yang ketiga ialah penyebutan nama ibadah yang kita lakukan yang disebut dengan “ta’yin”.

Dilansir MapayBandung.com dari NU Online, beberapa ulama mengatakan bahwa melakukan puasa sunnah seperti Asyura harus berniat mengingat bahwa itu puasa sunnah dan menyebutkan nama puasanya.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Yuk Kerjakan 19 Agustus Nanti Biar Dapat Pahala Berlimpah

Namun beberapa ulama yang lain mengatakan hal tersebut tidaklah wajib.

Hal ini dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami sebagai berikut.

وْلُهُ نَعَمْ بَحَثَ إلَخْ ) عِبَارَةُ الْمُغْنِي وَالنِّهَايَةِ وَالْأَسْنَى فَإِنْ قِيلَ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ هَكَذَا أَطْلَقَهُ الْأَصْحَابُ وَيَنْبَغِي اشْتِرَاطُ التَّعْيِينِ فِي الصَّوْمِ الرَّاتِبِ كَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ وَأَيَّامِ الْبِيضِ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ كَرَوَاتِبِ الصَّلَاةِ أُجِيبُ بِأَنَّ الصَّوْمَ فِي الْأَيَّامِ الْمَذْكُورَةِ مُنْصَرِفٌ إلَيْهَا بَلْ لَوْ نَوَى بِهِ غَيْرَهَا حَصَلَ أَيْضًا كَتَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ ؛ لِأَنَّ الْمَقْصُودَ وُجُودُ صَوْمٍ فِيهَا ا هـ زَادَ شَيْخُنَا وَبِهَذَا فَارَقَتْ رَوَاتِبَ الصَّلَوَاتِ ا ه

Artinya, “Perkataan ‘Tetapi mencari…’ merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, dan Asna. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’. Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.

Baca Juga: VIRAL ! Cerita Pria Asal Bandung Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding, Menginap 3 Hari di RS Tak Berpenghuni

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x