MAPAY BANDUNG - Berikut ini beberapa jenis fitnah akhir zaman paling mengerikan.
Kita semua tahu jika fitnah akhir zaman merupakan fitnah paling kejam sepanjang sejarah peradaban dunia.
Ada satu jenis fitnah akhir zaman yang mesti diwaspadai karena sangat berbahaya.
Bahkan, setiap orang tua mesti menjaga anak dan cucunya dari fitnah akhir zaman tersebut.
Lantas, apakah fitnah akhir zaman tersebut? Begini penjelasan Ulama kharismatik Syekh Ali Jaber.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber menjelaskan jika riba jadi salah satu fitnah akhir zaman
Tak hanya itu, maraknha riba juga termasuk tanda kiamat besar berikutnya ucap Syekh Ali Jaber.
“Munculnya riba juga jadi tanda kiamat,” ujarnya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Sky Candra, Selasa 16 Agustus 2022.
Padahal, manusia modern tak bisa terlepas dari sistem perbankan modern.
Baca Juga: 16 Nama Bayi Perempuan Islami Tiga Suku Kata yang Miliki Arti Berwajah Cantik dan Bersemangat Tinggi
Meski beberapa ulama masih mengizinkan transaksi melewati sistem perbankan.
Namun sebagian ulama lainnya menilai jika ada beberapa poin dari sistem perbankan, yang menyangkut riba.
Selain riba, fitnah akhir zaman lainnya yang begitu menyeramkan, adalah zina.
“Tersebarnya zina termasuk tanda kiamat,” kata Syekh Ali Jaber.
Padahal hari ini, kita begitu sering mendengar berita mengenai zina.
Misalnya, seorang remaja melakukan tindak asusila pada lawan jenisnya, atau sepasang kekasih mempertontonkan hal tak senonoh.
Baca Juga: 10 Nama Bayi Laki-laki Lahir di 17 Agustus, Inspirasi Bulan Kemerdekaan, Bermakna Gagah Berani
Namun yang jelas, zina seolah dianggap sebagai hal yang wajar.
Berpegangan tangan, berpelukan, saling memandang antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya, semua itu dilakukan diruang publik.
Tak hanya ruang publik, sosial media pun menjadi ruang paker kemesraan.
Jadi, kita hidup pada zaman dimana zina dianggap sebagai hal yang biasa saja.
Itulah 2 jenis fitnah akhir zaman paling mengerikan.
Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah SWT dari fitnah akhir zaman berupa zina dan riba.***