MAPAY BANDUNG – Yakjuj Makjuj atau Gog Magog adalah makhluk yang akan datang pada hari kiamat kelak.
Dalam berbagai riwayat, sosok Yakjuj Makjuj dikurung dalam tembok Raja Zulkarnain yang dibangun di antara dua gunung.
Atas izin Allah, Yakjuj Makjuj yang gemar membuat kerusakan ini akan keluar dari persembunyian dan berbuat onar di muka bumi
Ada berbagai pendapat yang diungkap ulama tentang sosok Gog Magog ini. Banyak yang menyebut mereka adalah makhluk kejam berbentuk manusia.
Namun tidak sedikit yang mengungkap jika mereka adalah sebuah bentuk ujian yang diberikan oleh Allah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada banyak mufassir yang mengatakan jika Yakjuj Majuj berasal kalangan Jin yang kemudian diturunkan untuk menguji manusia.
“Jadi pada asalnya Harut Marut, Yakjuj Makjuj itu kalimat baik sebagai pujian tapi dampaknya dipelesetkan oleh para setan sehingga berubah menjadi bencana yang bisa menjauhkan manusia kepada Allah,” kata Ustadz Adi Hidayat seperti dikutip dari kanal YouTube Ceramah pendek pada Jumat 28 Januari 2022.
Dalam beragagai riwayat, Yakjuj Makjuj dikurung pada benteng atau tembok yang dibuat oleh raja hebat pada masanya.
Tembok yang dibuat menggunakan besi tahan karat ini mampu menahan benturan fisik dan tidak termakan waktu.
Pendapat tentang keberadaan tembok Raja Zulkarnain pun hingga kini masih diperdebatkan. Tidak hanya dalam bentuk fisik, keberadaan tembok Yakjuj Makjuj dapat diartikan sebagai bentuk perisai keimanan kepada Allah.
“Hakikat tembok ini bukanlah bentuk fisik, ada orang-orang yang sudah digoda oleh pasukan jin yang mampu merubah sikap dan perilaku manusia,” tuturnya.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan, tembok yang paling kuat tidak berasal dari besi melainkan perisai iman yang terdapat dalam hati.
Seperti diketahui, akan ada banyak hal yang mampu menjerumuskan manusia kepada jurang kesesatan yang dilakukan oleh jin dan setan.
Hal ini tertuang dalam Al-quran jika setan akan menggoda anak cucu adam dari berbagai sisi namun, ada satu sisi yang tak dapat ditembus yaitu hati yang dibentengi sifat ikhlas.
“Ketika benteng (tembok atau perisai) hatinya runtuh maka semua bisa masuk,” ucap ustadz Adi Hidayat.
Sangat penting untuk menjaga kualitas keimanan dan meningkatkan ketakwaan karena iman adalah perisa dari berbagai hal yang mampu mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar.
“Segala yang kuat dan hebat tidak akan mampu menembus jika benteng (hati) kita lebih kuat,” tandasnya.***