Lebih lanjut Ia menilai dengan uang Rp15 ribu yang diberikan langsung kepada orang tua siswa dinilai lebih efektif. Bahkan diperkirakan akan mendapatkan satu kota susu sapi segar.
Terlebih lagi jika ibu yang memasak di rumah, Dedi Mulyadi menilai masakan akan lebih sehat, rotasi menu dilakukan agar tidak bosan, hingga mendekatkan siswa dengan makanan rumahan.
“Uang Rp15 ribu diberikan ke orang tuanya, nanti biar orang tuanya yang masak dan saya yakin itu sudah sama susu dapatnya,” tuturnya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Bikin Badan Gemuk Menurut dr. Saddam Ismail, Nomor 2 Jarang Banget yang Tahu
Dari hasil uji coba program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi menunjukkan bahwa makan siang yang dibuat secara kolektif oleh Forum Orang Tua Siswa memiliki kecenderungan untuk memiliki menu yang seragam. Menu terebut terdiri dari nasi, ayam teriyaki, tumis, dan satu buah jeruk dalam satu set paket makan siang.
Namun jika makan siang yang disiapkan langsung oleh orang tua siswa akan menawarkan variasi menu yang lebih beragam sepeti potongan daging yang lebih besar, lebih banyak pilihan sayuran dan buah, serta bekal yang lebih sesuai selera masing-masing anak.
“Hasilnya antara masak kolektif di sekolah dengan yang dimasak orang tua, ternyata jauh lebih baik yang dimasak oleh orang tuanya,” tutur Dedi.
Walaupun memberikan saran, Dedi Mulyadi menekankan bahwa keputusan mengenai program makan siang gratis sepenuhnya tergantung capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ini usulan saya, tetapi kebijakannya di pemerintah pusat,” pungkasnya.***