Nama KH Abdul Chalim Diusulkan Jadi Nama Resmi Bandara Kertajati Jawa Barat

- 5 Desember 2023, 14:35 WIB
Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini/

MAPAY BANDUNG - Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, nama KH Abdul Chalim diusulkan menjadi nama resmi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka. Diketahui, KH Abdul Chalim merupakan tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Leuwimunding, Majalengka.

Saat ditemui di Gedung Sate, Senin (4/12) kemarin, Bey Machmudin menjelaskan, bahwa usulan nama KH Abdul Chalim menjadi nama resmi Bandara Kertajati sudah diusulkan beberapa waktu lalu dan tengah diproses oleh Pemprov Jabar.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Lantik 3 Penjabat Kepala Daerah di Gedung Sate Senin Hari Ini

 

"Memang sudah diterima (usulannya), kemarin dari keluarga dan tokoh Majalengka pas sarasehan terkait dengan pahlawan nasional (juga menyampaikan), itu kami proses," kata Bey Machmudin, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Selasa 5 Desember 2023.

Meski demikian, Bey juga meminta kepada DPRD Jawa Barat memberikan dukungan kuat untuk nama pahlawan nasional KH Abdul Chalim menjadi nama resmi Bandara Kertajati.

Baca Juga: Diduga Lakukan Ujaran Kebencian, Aiman Witjaksono Diperiksa Polda Metro Jaya untuk Klarifikasi

"Kami proses, tapi dari DPRD harus ada dukungan supaya lebih kuat lagi," katanya.

Sebagai informasi, KH Abdul Chalim merupakan tokoh pahlawan nasional yang lahir di Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada tanggal 2 Juni 1898.

Kakeknya seorang Kepala Desa Kertagama, putra dari Buyut Liuh yang merupakan putra seorang Pangeran Cirebon yang bila ditelusuri tersambung kepada Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati.

Baca Juga: Pemkot Klaim Tingkat Pengangguran dan Angka Kemiskinan di Kota Bandung Tahun 2023 Menurun

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah HIS (Hollandsch Inlandsche School), KH Abdul Chalim belajar di beberapa pesantren di wilayah Leuwimunding dan Rajagaluh, di antaranya Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar.

KH Abdul Chalim juga dikenal sebagai pembina kerohanian organisasi paramiliter Hizbullah, pendiri Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon, serta pejuang Hizbullah dan angkat senjata di beberapa medan pertempuran yaitu Cirebon, Majalengka, dan Surabaya.

 

Dilansir dari ANTARA, KH Abdul Chalim tercatat pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) ini, wafat di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, pada 12 Juni 1972.

Kini, namanya diabadikan menjadi nama perguruan tinggi di Mojokerto, yaitu Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto, yang sedang berproses menjadi Universitas Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto, Jawa Timur.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah