Garut Darurat Kekeringan, Warga Diimbau Hati-hati dari Pemicu Kebakaran

- 16 September 2023, 18:15 WIB
Petugas berupaya memadamkan kobaran api yang membakar lahan di kawasan Gunung Guntur Garut, Kamis, 7 September 2023.
Petugas berupaya memadamkan kobaran api yang membakar lahan di kawasan Gunung Guntur Garut, Kamis, 7 September 2023. /kabar-priangan.com/DOK



MAPAY BANDUNG - Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh. mengimbau masyarakat khususnya yang akan pergi ke hutan, untuk senantiasa berhati-hati dari pemicu-pemicu kebakaran yang memungkinkan terjadi.

Hal itu disampaikan Aan mengingat saat ini Kabupaten Garut sedang memberlakukan tanggap darurat kekeringan.

Aan menyampaikan imbauan tersebut saat memimpin langsung Rapat Koordinasi Pembahasan Perpanjangan Tanggap Darurat Kekeringan di Wilayah Kabupaten Garut.

Rapat berlangsung secara hybrid melalui Zoom Meeting dan di Posko Tanggap Darurat Kekeringan Kantor BPBD Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis 14 September 2023.

"Karena kebakaran saat ini untuk lahan dan hutan ini dikhawatirkan terus meningkat, terus untuk yang lahan pertanian ya kita upayakan bersama-sama dengan dinas pertanian, untuk mengantisipasi bagi tumbuhan-tumbuhan atau tanaman tanaman yang masih bisa dimakan dan berperan untuk tetap hidup," katanya.

Baca Juga: Awas Jangan Salah, Masak Tempe dengan Cara Ini Bisa Sebabkan Kolesterol Kata dr Zaidul Akbar

Ia mengungkapkan, banyak upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam penanganan kekeringan ini, salah satunya yaitu memenuhi kebutuhan dasar seperti penyediaan air.

"Suplai air bersih kita sudah lanjut terus, setiap ada kebutuhan kita respon secepatnya, dan untuk mitigasi ketersediaan, kita membangun pipanisasi bekerjasama dengan TNI dan Polri di 11 lokasi di 3 kecamatan," ujar Aah.

Tindaklanjut dari kegiatan ini, pihak BPBD Garut bersama jajaran di Lingkungan Pemkab Garut dan pihak lainnya, akan terus melakukan percepatan penanganan kekeringan. Aah berharap hujan bisa segera turun di Kabupaten Garut.

"Ya tentunya kita merasa cukup prihatin dengan kondisi di sana, bernasib memang kekurangan, pun demikian kami insya Allah tetap hadir bersama mereka dengan melakukan suplai air bersih, dan penyediaan infrastruktur, dengan apa yang kita bisa ya, meskipun jauh meskipun kita punya jarak tempuh yang cukup lama, tapi kita lakukan, semoga apa yang kita lakukan ini sangat berkontribusi, sangat membantu buat masyarakat," ucapnya.

Selama penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Garut sejak 28 Agustus 2023 hingga 13 September 2023, dari 19 kecamatan yang terdampak kekeringan, setidaknya ada sekitar 17.529 Kepala Keluarga (KK) dengan 51.657 Jiwa yang terdampak.

Baca Juga: Peluang Ridwan Kamil Jadi Cawapres Berakhir, Ternyata Disiapkan Golkar Jadi Ini

Adapun kebutuhan air bersih untuk 19 kecamatan tadi mencapai 3.204.264 liter dengan asumsi 4 liter x jiwa x 14 hari, dan hingga kini Pemkab Garut sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 581.000 air bersih, dengan gap 2.534.080 liter dari total kebutuhan air bersih.

Meski demikian, imbuh Aah, pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Garut di masa tanggap darurat kekeringan ini, menyediakan sekitar 3.532.000 liter air.

Adapun beberapa unsur yang terlibat dalam pendistribusian air bersih ini yaitu BPBD Kabupaten Garut, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Perumda Air Minum Tirta Intan Garut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut, dan pihak lainnya.

Selain itu, Pemkab Garut juga terus menggenjot pengerjaan pipanisasi di wilayah terdampak, dan hingga kini pipanisasi sudah mencapai sekitar 13.196 meter, yang tersebar di 11 lokasi di 3 kecamatan yakni Kecamatan Balubur Limbangan, Kadungora, dan Cikelet.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah