Bikin Kaget, Ternyata Begini Asal-usul Nama Tanjakan Gentong di Tasik, Tak Ada Kaitan dengan Gerabah

- 28 April 2023, 09:30 WIB
ARMIN ABDUL JABBAR/"PR"ANTREAN  kendaraan di kawasan Lingkar Gentong, Tasikmalaya, saat pemberlakuan sistem buka tutup arus balik di Jalur Selatan, Selasa (25/4/2023). Polisi mengatur buka tutup arus kendaraan di sejumlah sumber titik kemacetan ketika terjadi kemacetan arus balik  memanjang mulai dari wilayah Tasikmalaya hingga Nagreg, Kabupaten Bandung.*
ARMIN ABDUL JABBAR/"PR"ANTREAN kendaraan di kawasan Lingkar Gentong, Tasikmalaya, saat pemberlakuan sistem buka tutup arus balik di Jalur Selatan, Selasa (25/4/2023). Polisi mengatur buka tutup arus kendaraan di sejumlah sumber titik kemacetan ketika terjadi kemacetan arus balik memanjang mulai dari wilayah Tasikmalaya hingga Nagreg, Kabupaten Bandung.* /

"Karena banyak air," ucap Suta. Kaitan Gentong dengan nama kampung diperkirakan berhubungan dengan fungsinya sebagai penampung air.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Misteri Nama Gentong, Daerah yang Kerap Macet Saat Mudik Lebaran".

Kampung Gentong memang memiliki mata air yang tak pernah kering dan ditampung warga. Ada dua mata air yang masih dipakai warga di Gentong.

Salah satunya berada di belakang rumah Suta. Ia menunjukkan langsung mata air yang dialirkan ke rumahnya. Untuk keperluan warga, Suta membuat lubang penampungan mata air yang bisa digunakan setiap saat. Warga cukup mencabut penutup pada pancuran penampungan dan mewadahi menggunakan ember.

Mata air yang ditampung dan digunakan warga memiliki fungsi yang sama seperti Gentong. Gentong adalah tempayan penampung air yang juga dipakai untuk keperluan masyarakat.

Suta membantah penggambaran kampung tersebut seperti yang dilakukan sebuah rumah makan kawasan itu yang memakai simbol gentong dan menaruh barang asli di halamannya. Pasalnya, kaitan nama kampung adalah fungsi gentong sebagai penampung limpahan mata air bukan wujud asli gerabah tersebut.

Baca Juga: Info Arus Balik: 22.825 Orang Masuk ke Kota Bandung dengan Bus

Pendapat lain

Akan tetapi, penjelasan Suta belum cukup memuaskan. Mengingat penampung air baik dalam definisi maupun wujud asli bukan hanya gentong. Kenapa tak diberi nama gayung, kendi, atau sekalian saja jolang yang lebih khas istilah kesundaannya?

Pendapat lain muncul dari T Bachtiar, Anggota Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung.

Penamaan Gentong, tutur T Bachtiar, merujuk pada morfologi kawasan yang cekung. ‎"Banyak sekali nama geografi yang menunjukan rona bumi yang cekung," kata T Bachtiar. Ia menyebut penamaan tempat berdasaran rona bumi lazim di Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah