Melansir pikiran-rakyat.com, penamaan Gentong erat kaitannya dengan kampung yang berada di area jalur curam itu. Namanya Kampung Gentong, Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Lokasi kampung itu tepat berada di bagian bawah jalur lingkar Gentong. Jika bertolak dari Bandung atau Garut, kampung tersebut berlokasi di titik paling akhir selepas menuruni jalan.
Sementara jika bertolak dari Kota Tasikmalaya, Kampung Gentong menjadi titik awal kendaraan mendaki. Letak kampung bersebelahan dengan Jembatan Gentong Sungai Cikidang.
Nama kampung terlihat langsung dari tulisan gapura yang berdiri di tepi jalan. Berada di lereng bukit, kampung itu memiliki pola pemukiman yang menyebar. Sebagian warga bermukim di bagian bawah dekat jembatan, yang lainnnya berada di bagian atas perbukitan.
Tak terlihat sama sekali aktivitas pembuatan gerabah di sana. Hamparan pesawahan di lereng bukit justru menunjukkan warga Gentong adalah petani.
Tidak ada kaitan dengan gerabah
Penelusuran mempertemukan Pikiran Rakyat dengan Suta bin Haji Sujai, sesepuh Kampung Gentong. Pria berusia 87 tahun itu menampik asal mula nama Gentong berasal aktivitas pembuatan gerabah tersebut.
Soalnya, tak ada warga kampung yang melakoni aktivitas membuat tempat pembuangan air tersebut. Warga Gentong adalah petani bukan perajin gerabah atau tembikar. Musabab penamaan Gentong lebih terkait dengan adanya mata air yang berada di kampung itu.