Kasus Covid-19 Meningkat, Seluruh Camat di Garut Diberi Perintah ini

- 1 Juni 2021, 12:51 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Dok PRFM.

MAPAY BANDUNG - Saat ini kasus covid-19 di Kabupaten Garut mengalami kenaikan.

Karena kenaikan kasus itu, Sekda Kabupaten Garut yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Garut, Nurdin Yana, langsung memberikan arahan kepada seluruh camat di Garut terkait penanganan covid-19.

Dalam pertemuan yang digelar secara virtual itu Nurdin menjelaskan terkait penanganan Covid-19, juga menjelaskan terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan dilaksanakan 8 Juni 2021 mendatang.

Baca Juga: Keren! Sopir Angkot ini Gratiskan Ongkos Penumpang di Hari Jumat

"Ini adalah breakdown dari apa yang menjadi keputusan dan kebijakan pimpinan di Kabupaten Garut, kami tadi pagi sudah melaksanakan (rapat bersama) unsur Forkopimda terkait dua hal yaitu penanganan Covid dan juga penanganan Pilkades, yang juga tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena Covid juga melanda persoalan-persoalan di Pilkades, demikian saya kira Pilkades (juga) tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya Covid-19, inilah barangkali yang kita tekankan," ujar Sekda Garut saat diwawancari seusai Rakor di Command Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin kemarin.

Dalam kesempatan itu dia mengingatkan para camat di Garut untuk meningkatkan pengawasan dan meningkatkan penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan (Prokes), dan salah satu penegakan disiplin yang akan dilakukan adalah memberhentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Baca Juga: Pemkot Bandung Persingkat Jam Operasional Cafe dan Restoran Hanya Sampai Pukul 21.00 WIB

"Penegakkan disiplin ini diberlakukan pada beberapa hal, yang pertama yang muncul ke permukaan menyangkut masalah sekolah, jadi sekolah ini kebijakan yang diambil hasil rapat Forkopimda adalah diberhentikan dulu, mengingat sangat tingginya Covid-19, hampir dua kali lipat, artinya potensi satu orang maksimalnya memberikan penularan kepada dua orang perharinya itu cukup signifikan," ucapnya.

Nurdin mengungkapkan bahwa saat ini bangunan yang dijadikan tempat isolasi mandiri sudah penuh.

"Posisi hari ini katakanlah rumah sakit darurat, konsep rumah sakit darurat yang kita bangun untuk isolasi mandiri ternyata sekarang sudah penuh, artinya karena outbreaknya cukup tinggi," ungkap Nurdin.

Baca Juga: Pemerintah Perketat Jumlah Tamu Pesta Pernikahan di Kota Bandung, Hanya Boleh 30 Persen

Guna mengantisipasi outbreak kasus Covid-19 ini, lanjut Nurdin, pihaknya akan kembali melakukan pembatasan dibeberapa kegiatan, salah satunya dengan mengurangi jumlah kapasitas orang di sebuah ruangan.

"Antisipasi hal itu maka kita diminta untuk melakukan treatment yang pertama adalah melakukan penegakkan dibawah koordinasi oleh yang dilakukan olek Pak Kasatpol PP bekerja sama dengan TNI Polri, (penegakan) terhadap apa ? Terhadap beberapa kegiatan, terhadap misalkan kegiatan kemasyarakatan ini akan dibatasi, kalau kemarin di posisi 50 persen dari kapasitas ruang, maka sekarang hanya 25 persen, pun demikian diberlakukan pula di perhotelan, dan seterusnya," lanjutnya.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila Jokowi Bicara Begini

Ia meminta kepada masyarakat Garut untuk selalu menerapkan prokes yang sudah diberlakukan oleh Pemkab Garut.

"Saya minta kepada seluruh warga seluruhnya, pertama patuhilah prokes, protokol kesehatan yang sudah kita berlakukan, yang kedua kalau saja tidak perlu sekali janganlah berkeliaran, yang ketiga hindari kerumunan, memang kita maklum hari ini sedang musim-musimnya pernikahan, ini juga potensinya sangat besar," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah