Pembangunan Double Track Belum Selesai Diduga jadi Penyebab Kecelakaan KA Turangga, Bey Machmudin: Beres 2024

- 7 Januari 2024, 07:30 WIB
Bey Machmudin meninjau lokasi kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya
Bey Machmudin meninjau lokasi kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya /Deni/Adpim Jabar/

 

MAPAY BANDUNG - Pakar Transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo menduga kecelakaan yang terjadi anatar KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya akibat pembangunan double track atau jalur ganda belum kunjung usai.

Kecelakaan kereta api yang terjadi pada Jumat 5 Januari 2024 pagi tersebut menewaskan 4 orang dan terjadi di petak jalan antara Staisun Haurpugur dan Staisun Cicalengka KM 181.

Sony berharap agar pembangunan jalur ganda di rel setalan Pulau Jawa harus selesai dengan segera. Bagaimanapun transportasi kereta api saat ini masih diminati warga Jawa Barat.

Baca Juga: Cari Penyebab Kecelakaan KA Turangga dengan KA Bandung Raya di Cicalengka, KNKT Akan Periksa Data Logger

Lebih lanjut pembangunan double track atau jalur ganda dinilai sangat penting, mengingat kereta api yang menjadi prioritas adalah kereta jarak jauh dan bukan kereta lokal.

Sesuai prosedur, kereta api lokal akan menunggu di stasiun terdekat apabila terjadi persilangan antara dua kereta api.

Tak hanya masalah jalur ganda, Sony menilai kecelakaan yang terjadi pada Jumat lalu bisa jadi disebabkan dari kendala teknis seperti masalah sinyal, komunikasi hingga situasi lain.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Jenguk Korban Kecelakaan KA Turangga di RS Sekaligus Beri Santunan

Agar peristiwa yang sama tidak terulang, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengungkap pembangunan jalur double track yang membentang dari Stasiun Cicalengka sampai Kiaracondong akan rampung seleruhnya pada pertengahan 2024.

Ia pun membenarkan jika kecelakaan yang terjadi di petak jalur Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka terjadi di lokasi rel satu jalur. Hal ini tentu akan menghambat laju lalu lintas kereta api dari dan menuju Bandung.

Meski demikian, Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan pembangunan double track yang akan dilakukan di seluruh wilayah jalur KA di Bandung Raya terkendala pembebasan lahan. Selain itu pada beberapa titik, terdapat pipa bawah tanah milik pertamina.

Baca Juga: Susul JQR, 2 Program Bentukan Ridwan Kamil Ini Disebut Bakal Dihentikan Pemprov Jabar, Apa Saja?

Sebelumnya kecelakaan kereta api yang terjadi antara KA Turangga relasi Surabaya-Bandung dan KA Lokal Bandung Raya relasi Padalarang-Cicalengka terjadi pada Jumat 5 Januari 2024 pada pukul 06.00 WIB.

Dalam tragedi ‘adu banteng’ tersebut, PT KAI mencatat empat korban dinyatakan meninggal dunia, diantaranya masinis KA Bandung Raya, asisten masinis KA Bandung Raya, pramugara KA Turangga, serta Polsuska KA Turangga yang tengah bertugas.

Lebih lanjut 33 orang mengalami luka-luka dan dibawa ke beberapa sakit terdekat seperti RSUD Cicalengka, RS Edelweis, RS AMC, hingga RS Santosa untuk mendapat perawatan intensif.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x