Berkaitan dengan Jawara, Inilah Asal-usul Nama Kopo, Daerah Terkenal Macet di Bandung

- 30 November 2023, 18:30 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Kopo Katapang pagi ini Senin, 17 Juli 2023.
Arus lalu lintas di Jalan Kopo Katapang pagi ini Senin, 17 Juli 2023. /Netizen prfmnews

MAPAY BANDUNG - Mengulik toponimi atau asal-usul nama daerah di Bandung jadi hal menarik. Salah satunya seperti asal-usul nama Kopo yang ternyata berkaitan dengan seorang jawara di masa lalu.

 

Di Bandung sendiri, ada dua daerah bernama Kopo. Pertama, Kopo yang masuk Kecamatan Bolongloa Kaler, Kota Bandung. Yang kedua, Kopo di wilayah Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Berbicara tentang Kopo, kita pasti mengingat sebuah jalan panjang, yang membentang dari kawasan Astana Anyar Kota Bandung hingga kawasan Soreang Kabupaten Bandung.

Ya, Jalan Kopo merupakan jalan penghubung kota dan kabupaten Bandung yang sangat penting untuk akses warga. Tak heran, setiap hari terutama pagi dan sore, jalanan ini sering macet.

Baca Juga: RESMI! UMK Kota Bandung 2024 Naik 3,97%, Jadi Rp4.209.309

Jangan ditanya lagi saat musim liburan. Jalanan ini sudah pasti padat, karena jadi salah satu akses wisatawan yang akan berlibur ke Pangalengan maupun Ciwidey.

Lalu bagaimana asal-usul nama Kopo?

 

Dilansir MapayBandung.com dari laman kopo.desa.id, Kamis 30 November 2023, sejarah Kopo cukup panjang. Untuk mengetahuinya, kita akan menyelam kembali zaman Belanda tahun 1923.

Saat itu, Desa Kopo dipimpin oleh seorang jawara tenar yang dikenal dengan sebutan Eyang Jawi atau Eyang Kuwu. Dia adalah kepala desa Kopo pertama yang dulu berkantor di Kampung Muara.

Eyang Jawi adalah sosok yang membuat jalan dari batas Blok Tempe (Panjunan) sampai Kampung Pangauban, yang saat ini masuk wilayah Desa Katapang. Dengan pengorbanan tak terbatas baik waktu, harta, dan tenaga, akhirnya jalan tersebut rampung, dan diberi nama Jalan Kopo.

Penamaan Jalan Kopo diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada Eyang Jawi. Kopo, diambil dari nama kediaman Eyang Jawi, yang berada di bawah pohon rindang yang bernama pohon jambu Kopo.

Baca Juga: Teh 2 Bahan Alami Ini Bisa Sembuhkan Batuk dan Pilek Kata dr. Zaidul Akbar, Tak Perlu Lagi Beli Obat

Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan penamaan Jalan Kopo diberikan karena dulu, untuk menuju kediaman Eyang Jawi atau Lembur Kopo, lewat jalan tersebut. Sehingga sering disebutkan dengan kalimat "Jalan ka Kopo", yang kemudian menjadi Jalan Kopo.

Selain itu ada juga yang menyebut bahwa penamaan Jalan Kopo, adalah sebagai bentuk penghargaan kepada orang Kopo yang membuat jalan tersebut. Di tahun yang sama, dua desa yaitu Desa Muara dan Desa Kopo disatukan dengan meliputi wilayah barat Desa Cibodas, sebelah timur berbatasan dengan Desa Katapang, sebelah selatan berbatasan Desa Padasuka, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Jatisari dan Gajah Mekar.

Dua desa yang disatukan tersebut kemudian diberi nama Desa Kopo, dengan kantor Pemerintahan Desa berada di Kampung Kopo.

Baca Juga: RAMALAN Akhir 2023! Denny Darko Sebut Akan Terjadi Bencana Kapal Tenggelam, Ngeri...

Desa Kopo usai peleburan ini, dipimpin oleh Kepala Desa pertama bernama Mohammad Isak atau yang dikenal dengan Apa Pabrik. Apa Pabrik sendiri adalah julukan untuk Mohammad Isak karena waktu itu, dia memiliki penggilingan padi, yang merupakan satu dari dua penggilangan padi pertama di Jawa Barat.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah