41 KM dari Kota Bandung, Ada Tempat Wisata Unik Bak Sungai Aare Swiss, Harga Tiketnya Cuman Rp8.000

- 22 September 2023, 11:15 WIB
Sanghyang Kenit merupakan salah satu rekomendasi wisata di Kabupaten Bandung Barat yang wajib dikunjungi.
Sanghyang Kenit merupakan salah satu rekomendasi wisata di Kabupaten Bandung Barat yang wajib dikunjungi. /visitkbb.bandungbaratkab.go.id/

MAPAY BANDUNG - Ada tempat wisata unik yang wajib anda kunjungi jika berkunjung ke Kota Bandung. Ya, tempat wisata unik ini bisa dan kunjungi dengan menempuh jarak 41 KM dari Kota Bandung.

Adalah Sanghyang Kenit yang terletak di Kampung Cisameng Cipanas, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Tempat wisata Sanghyang Kenit ini menyajikan nuansa wisata berbeda jika anda datang ke Kota Bandung.

 

Baca Juga: 45 Menit dari Kota Bandung, Tempat Wisata Ini Punya Banyak Wahana Anak, Harga Tiketnya Juga Murah

Di objek wisata Sanghyang Kenit anda bakal terpukau dengan suasan bak Sungai Aare Swiss.

Terdapat suasana memukau perpaduan aliran Sungai Citarum dan bebatuan stalaktit yang membentuk sebuah gua di Sanghyang Kenit.

Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sanghyang Kenit Dodi Angsapibi mengatakan, Sanghyang Kenit ini merupakan aliran sungai Citarum Purba yang merupakan salah satu lokasi yang berada di DAS Citarum dan masuk dalam program Citarum Harum.

Baca Juga: Jelang Bhayangkara FC vs Persib, Putu Gede Tegaskan Siap Hadapi Mantan Usai 5 Pertandingan Absen

Untuk aliran sungai ini hulunya berada di Cisanti Kabupaten Bandung kemudian sampai ke Waduk Cirata.

Adapun perbedaan Sanghyang Kenit dengan sanghyang – sanghyang lain yang ada di daerah tersebut, kata Dodi, yaitu kalau sanghyang yang di atas itu merupakan batu kali yang hitam sedangkan Sanghyang Kenit sendiri ini murupakan batuan gamping batuan putih batu kapur.

“Kalau yang di atas batuan sungai besar–besar untuk akses Sanghyang Kenit paling dekat dari parkiran dibanding dengan Sanghyang Poek, Sanghyang Heuleut itu kita perlu tracking beberapa menit untuk sampai kelokasi,”ucapnya.

Fungsi Sanghyang Kenit, lanjut dia, sebagai tempat wisata. Selain itu aliran airnya dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan sawah dan sebagaian dipakai untuk kehidupan sehari – hari seperti untuk mencuci pakaian.

 

Baca Juga: Dibangun 33 Tahun Lalu, Mall Ini Paling Tua di Kota Bandung! Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda

Sanghyang Kenit sendiri ini dibuka untuk wisata tahun 2019 akhir. Untuk masuk ke Sanghyang Kenit ini berbayar tiket masuknya per orang Rp. 8.000 termasuk asuransi ini juga kerjasama dengan Indonesia Power yang mempunyai lahan parkir atas. Tempat ini dikeloka oleh masyarakat sekitar (Karang Taruna) yang diketuai oleh Dodo.

“Sanghyang Kenit jadi tempat wisata merupakan kolaborasi antara Indonesia Power, Satgas Ciatarum Harum dan Karang Taruna,”kata Dodi.

Dodo sendiri mengungkap asal usul tempat wisata Sanghyang Kenit yang belakangan ini viral di media sosial.

“Sanghyang Kenit sendiri menurut cerita merupakan lokasi peninggalan para dewa, Sanghyang Kenit merupakan tempat sakral yang tak kasat mata. Sanghyang “Sang” merupakan kata sandang dipergunakan untuk menghargai para leluhur jaman dahulu sedangkan “Hyang” merupakan kata Sunda itu artinya menyepi kalau sekarang itu dikenal dengan semedi,”ucap dia, dikutip dari laman Citarum Harum.

Baca Juga: Hasil Liga Europa Tadi Malam: Liverpool Raih Kemenangan, Brighton Kalah

“Kalau Kenit-nya sendiri, masyarakat di sini percaya bahwa itu kambing warna hitam yang mempunyai sabuk warna putih melingkar itu domba kenit katanya begitu, yang dulu di sembelih dilokasi Sanghyang ini. Jadilah Sanghyang Kenit,”tuturnya melanjutkan.

Menurut dia, banyak potensi atraksi yang dapat dinimati pengunjung. Aliran sungai di Sanghyang Kenit ini dibelokkan oleh PLTA.

“Jadi disini bisa dibuka oleh umum tidak bahaya, sebelum dibelokin sangat ekstrim kecuali penggiat arung jeram dan pecinta alam hanya orang -orang tertentu,”ucapnya.

Masyarat dapat melakukan arung jeram di sana dengan memanfaatkan jasa beberapa operator arung jeram seperti Kapinis dan Air Nusantara.

“Dan di sini itu menjadi pemusatan atlet arung jeram juga ada atlet Kabupaten Cianjur, atlet Kabupaten Kabupaten Bandung Barat karena disini juga dipakai tempat latihan para atlet–atlet arung jeram tersebut. Kebetulan atlet – atlet Kapinis sudah beberapa kali jaura dunia seperti Jepang, Australia, dan Ceko,”ucapnya.

 

Baca Juga: 45 Menit dari Kota Bandung, Tempat Wisata Ini Punya Banyak Wahana Anak, Harga Tiketnya Juga Murah

Bagi masyarakat yang ingin berarung jeram, biaya perorangnya dikenakan Rp 150.000 sudah termasuk transportasi di lapangan dan makan dengan minimal 12 peserta.

“Untuk pemula sebelum arung jeram dimulai nanti ada pembelajaran terlebih dahulu bagaimana teknik yang benar dan didampingi oleh pemandu yang sudah profesional,”kata Dodi.

Selain berarung jeram, pengunjung dapat menikmati wisata susur goa sejauh 600 meter dengan berjalan dan mendokumentasikan stalaktit yang ada di dalam gua.

“Memang yang ada di Kabupaten Bandung Barat ini merupakan gua yang terpanjang. Gua ini tembus ke Sanghyang Tikoro. Jarak dari Sanghyang Kenit sampai Sanghyang Tikoro kurang lebih 600 meter dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam tapi kadang yang lama itu saat pengambilan dokumentasi karena batunya itu bagus – bagus seperti kristal yang menyala – nyala,”tuturnya.

Untuk melakukan susur gua dikenakan biaya lagi untuk keamaan berupa APD, pelampung, helm, dan penerangan sebesar Rp 150.000 dan makan dengan minimal peserta 5 orang.

Baca Juga: Nyawa Jadi Taruhan! Ini 4 Fakta Pesugihan Tukar Janin yang Langka, Jalan Pintas Raih Kekayaan

“Kenapa keamananya ada pelampung karena rute dari Sanghtang Kenit – ke Sanghyang Tikoro ini melewati 2 rute yang pertama rute kering yang hanya melewati bebatuan saja untuk sampai ke Sanghyang Tikoro kemudian dilanjut rute basah yang diwajibkan untuk pelampung karena ketinggian airnya bisa mencapai dada orang dewasa,”pungkasnya.

Dodi menambahkan, animo masyarakat sendiri yang berkunjung ke Sanghyang Kenit perharinya mencapai 200 orang. Mereka datang dari berbagai daerah.

“Biasanya mereka datang hanya sekedar foto–foto di bebatuan purba, makan–makan dilokasi Sanghyang Kenit. Namun untuk satu bulan terakhir ini banyak sekali pengunjung yang berminat buat prewedding setiap harinya rata – rata ada tiga kegiatan prewedding,”ungkapnya.

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x