Tujuan Ganjil Genap di Kota Bandung Diungkap Sekda: Untuk Pengendalian Mobilitas Warga

- 15 Agustus 2021, 05:56 WIB
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyambut baik program saur sepuh.*
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyambut baik program saur sepuh.* /HUMAS Pemkot Bandung/Humas Bandung.

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memberlakukan pengaturan kendaraan dengan sistem ganjil genap sejak Sabtu 14 Agustus 2021.

Sistem ganjil genap berlaku di dua ruas jalan yaitu di Jalan Asia Afrika mulai dari simpang Jalan Tamblong hingga ke perempatan Jalan Oto Iskandar Di Nata, dan di Jalan Ir. H. Djuanda mulai dari perempatan Cikapayang hingga simpang Jalan Dipati Ukur.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkap maksud dan tujuan diberlakukannya sistem ganjil genap.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung itu, pengaturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan merupakan bagian dari upaya pengendalian mobilitas warga.

“Jajaran Kepolisian bersinergi dengan Pemerintah Kota mengambil kebijakan untuk dilakukan uji coba ganjil genap di ruas jalan yang selama ini intensitas kendaraan cukup tinggi,” ujar Ema saat memantau pelaksanaan ganjil genap di Jalan Asia Afrika, Sabtu 14 Agustus 2021.

Baca Juga: UPDATE! 12 Daerah di Jabar Masuk Zona Merah, Termasuk Kota dan Kabupaten Bandung

Ema menambahkan, level kewaspadaan Kota Bandung saat ini berada di zona oranye.

Tetapi Kota Bandung masih dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, sehingga pengaturan mobilitas menjadi upaya agar tidak terlena dalam menjalankan aktivitas.

Secara kasat mata, Ema melihat pengaturan ganjil genap berjalan lancar.

Karena mobilitas kendaraan di Kota Bandung saat ini memang tidak terlalu padat seperti ketika sebelum pandemi Covid-19.

“Mungkin mereka sudah tahu karena informasi ganjil genap sudah masif. Kedua, masyarakat sudah menyadari kalau memang hanya sebatas jalan-jalan sekarang tidak jadi pilihan. Kecuali ada kegiatan mendesak,” bebernya.

Baca Juga: 10 Link Twibbon HUT RI ke-76 untuk Dipasang di Medsos, Lengkap dengan Cara Pasang Fotonya

Meski begitu, Ema tetap meminta kepada Dishub agar mengevaluasi secara terperinci.

Sehingga kesimpulan dari efektivitas pengaturan ini bisa didukung oleh data.

“Indikatornya saya sudah minta kepada Dishub. Dalam jam yang sama berapa volume kendaraan? Kemudian dibandingkan dengan sekarang ganjil genap. Secara kasat mata yakin ada penurunan, tapi tetap harus terukur,” jelasnya.

Ema mengungkapkan, dalam pelaksanaan kebijakan ganjil genap juga harus humanis.

Baca Juga: Tega! Gara-Gara Kesal Sering Diejek Jomblo, Pria di Blitar Bunuh Temannya

Pengecualian tidak hanya untuk aparatur pemerintahan yang bertugas, tetapi juga masyarakat umum yang berkepentingan.

“Harus humanis dan ada fleksibilitas. Seperti ada pengecualian angkutan umum, angkutan daring, angkutan barang, itu kan bebas. Kemudian penghuni, selama menunjukan identitas. Atau pengunjung hotel selama ada informasi, tidak ada masalah,” katanya.

Kebijakan ganjil genap sendiri akan diujicobakan sampai Senin 16 Agustus, atau hingga berakhirnya masa PPKM Level 4 di Kota Bandung.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x