Agar lebih menunjang kota layak anak, ia mendorong Organiasai Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus berinovasi memberikan kemudahan masyarakat mengakses berbagai hal mengenai anak.
“Terus berinovasi memberikan kemudahan dalam akses dan sebagainya. Sehingga keluarga atau anak itu mudah mendapat akses pelayanan yang diberikan pemerintah,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengucapkan rasa syukur atas diraihnya pengargaan KLA tingkat Madya bagi Kota Bandung.
“Ada 24 indikatornya. Banyak keterlibatan perangkat daerah di luar DP3A. Kondisi ini tentunya akan dievaluasi bersama ketua gugus tugas KLA. Kami segera kordinasi dan evluasi,” katanya.
“Lalu aktivitas anak pun terbatas dalam kondisi pandemi ini. Contoh forum anak, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh anak, tapi dalam kondisi ini kita batasi,” tutur Rita.
Rita menambahkan, Pemkot Bandung terus berupaya melaksanakan Rencana Aksi Daerah. Hal itu disiapkan juga bagi Kota Bandung untuk layak anak.
“Rencana aksi daerah ini sedang berproses, kami terus kerjakan rencana aksi ini siapkan tahun berikutnya. Ini salah satu indikator penilaian juga. Ini sudah berproses, tinggal finishing saja. Kedepan kita lebih bersemangat lagi atas kekurangan ini,” ujarnya.
Sedangkan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengucapkan selamat kepada kabupaten, kota hingga provinsi yang mendapatkan apresiasi tersebut.
“Total 275 kota kabupaten layak anak, yang dinilai dari 24 indikator. Mulai dari pedoman pemenuhan anak diseleuruh dunia dan perundang-undangan terkait anak. Tak hanya itu, anak berhak berpartisipasi dalam pembangunan,” ujar Bintang Puspayoga sapaan akrabnya.