Stok Tabung Oksigen di Bandung Menipis, Pemkot Bandung Ungkap Penyebabnya

- 5 Juli 2021, 14:56 WIB
Ilustrasi tabung oksigen. Penuhi kebutuhan oksigen untuk setiap Rumah Sakit pemprov DKI sediakan posko isi ulang oksigen di kawasan monas.
Ilustrasi tabung oksigen. Penuhi kebutuhan oksigen untuk setiap Rumah Sakit pemprov DKI sediakan posko isi ulang oksigen di kawasan monas. /Pixabay/12019

MAPAY BANDUNG - Masyarakat Indonesia saat ini kembali menghadapi lonjakan Covid-19 imbas arus mudik Lebaran 2021 silam.

Melonjaknya kasus positif Covid-19 berdampak pada menipisnya stok tabung oksigen akibat meningkatnya permintaan.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan kurangnya stok oksigen di tengah masyarakat disebabkan adanya panic buying di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

Menurutnya, skema pasokan oksigen saat ini sudah benar dengan 90 persen suplai untuk kebutuhan medis dan 10 persen untuk masyarakat.

Namun, dirinya melihat kini timbul kepanikan di masyarakat untuk membeli oksigen.

Baca Juga: Yuk! Intip Menu Spesial Pada Hari Raya Kurban, Apa Saja?

"Ya, jadi masyarakat panic buying aja, ada yang tiba-tiba beli tabung, padahal dia belum membutuhkan," kata Yana.

Selain itu, sejumlah rumah sakit pun menutup sementara layanan di Instansi Gawat Darurat (IGD) khusus Covid-19 lantaran stok oksigen yang kian menipis.

Dirinya menilai, para penyedia tabung oksigen memiliki batas kemampuan produksi.

Untuk itu, Yana mendorong agar para penyedia tersebut meningkatkan kapasitas produksinya agar menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Baca Juga: Ingin Naik Pesawat Selama Masa PPKM Darurat? AP II Keluarkan Syarat Terbaru untuk Perjalanan Udara

"Kekurangan oksigen itu karena banyak ledakan orang bersamaan datang ke IGD, sementara fasilitas kesehatan segitu-gitu aja, tenaga kesehatan malah mungkin berkurang," ujarnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat yang tidak terlalu bergejala agar tidak langsung berangkat menuju rumah sakit agar meninimalisir adanya ledakan pasien di rumah sakit.

"Jadi itu yang mungkin membuat fasilitas kesehatan jadi kelebihan kapasitas," tutur Yana.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah