“Yang perlu dimengerti, apabila datang pagi kebetulan darah kosong, tidak berarti kosong karena kita bekerja 24 jam. Kalau darah kosong, pagi kita mobil untit sedang bekerja, dua jam kemudian darah ini ada, tinggal diproses di laboratorium 7 jam,” ungkap Ade.
Baca Juga: Vincenzo Pekan Ini Tidak Tayang, Simak Ulasan Episode Sebelumnya dan Jadwal Episode 17
Baca Juga: Jadi Tantangan, Berikut Tips Agar Ibu Hamil Lancar Puasa
Sementara itu Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Laboratorium pengolahan darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah menjelaskan, pihaknya tidak pernah menyimpan stok labu darah karena banyaknya permintaan darah setiap harinya dari masyarakat.
Dalam referensinya, kebutuhan labu darah per hari mencapai 500 labu.
“(Menyimpan) stok tidak ada, yang penting kita bisa memenuhi kebutuhan darah. Stok buat kita untuk menargetkan disimpan tidak pernah ada karena kebutuhan sehari 500 labu, dan kita (hanya bisa) memenuhi 300 sampai 350,” jelas Uke.
Menurut Uke, PMI tidak bisa memenuhi target pengolahan labu darah karena saat pandemi Covid-19 pendonor enggan datang ke PMI dengan alasan khawatir tidak aman.
Sebelum pandemi, PMI masih bisa menyimpan stok labu darah hingga 5.000 labu.
“Tidak memenuhi target karena pandemi Covid-19. Sebelumnya bisa menyimpan stok 5.000, sekarang sudah tidak ada. Sekarang donor langsung dikasihkan (ke yang membutuhkan dengan transfusi langsung),” tandasnya.***