Stok Darah Menipis di Awal Ramadhan, PMI Kota Bandung Siasati dengan Lakukan Hal Ini

- 16 April 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi donor darah
Ilustrasi donor darah /Big_Heart / Pixabay



MAPAY BANDUNG - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ade Koesjanto mengatakan pihaknya mulai kehabisan stok labu darah di awal Ramadhan ini.

Hal itu terjadi karena permintaan darah ke PMI Kota Bandung meningkat sejak awal Januari lalu.

Selain itu, ia menyebut jumlah pendonor juga mengalami penurunan sejak awal pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, PMI pun mencoba menyiasati dengan layanan jemput bola. 

“Kebijakan kita menyangkut urusan darah kita optimal bekerja maksimal untuk dapat memenuhi darah dari orang yang memerlukan darah. Kita bekerja 24 jam, ada mobil unit jam 7 sudah keluar dari PMI untuk mendatangi orang yang akan donor darah,” ujar Ade ditemui di kantor PMI Kota Bandung, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, Doni Monardo: Kami Tidak Ingin Silaturahmi Berakhir Tragis

Baca Juga: Link Streaming Nonton Persib vs PS Sleman, Semifinal Piala Menpora 2021

Hanya saja Ade mengatakan, masyarakat harus mengerti jika pengadaan labu darah tersebut tidak serta merta tersedia saat mereka membutuhkan.

Ade mencontohkan, jika datang ke PMI pagi hari dan kebetulan stoknya kosong, maka warga yang membutuhkan harus rela menunggu.

“Yang perlu dimengerti, apabila datang pagi kebetulan darah kosong, tidak berarti kosong karena kita bekerja 24 jam. Kalau darah kosong, pagi kita mobil untit sedang bekerja, dua jam kemudian darah ini ada, tinggal diproses di laboratorium 7 jam,” ungkap Ade.

Baca Juga: Vincenzo Pekan Ini Tidak Tayang, Simak Ulasan Episode Sebelumnya dan Jadwal Episode 17

Baca Juga: Jadi Tantangan, Berikut Tips Agar Ibu Hamil Lancar Puasa

Sementara itu Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Laboratorium pengolahan darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah menjelaskan, pihaknya tidak pernah menyimpan stok labu darah karena banyaknya permintaan darah setiap harinya dari masyarakat.

Dalam referensinya, kebutuhan labu darah per hari mencapai 500 labu.

“(Menyimpan) stok tidak ada, yang penting kita bisa memenuhi kebutuhan darah. Stok buat kita untuk menargetkan disimpan tidak pernah ada karena kebutuhan sehari 500 labu, dan kita (hanya bisa) memenuhi 300 sampai 350,” jelas Uke.

Menurut Uke, PMI tidak bisa memenuhi target pengolahan labu darah karena saat pandemi Covid-19 pendonor enggan datang ke PMI dengan alasan khawatir tidak aman.

Sebelum pandemi, PMI masih bisa menyimpan stok labu darah hingga 5.000 labu.

“Tidak memenuhi target karena pandemi Covid-19. Sebelumnya bisa menyimpan stok 5.000, sekarang sudah tidak ada. Sekarang donor langsung dikasihkan (ke yang membutuhkan dengan transfusi langsung),” tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah