Ema Sumarna Minta Guru dan Orangtua Perketat Pemakaian Gawai untuk Cegah Perundungan Siswa

15 Juni 2023, 07:45 WIB
Ilustrasi perundungan. Viral siswa SMP mengadu ke Jokowi karena diduga diintimidasi oknum jaksa. /Pixabay/Tumisu /

MAPAY BANDUNG - Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna angkat suara mengenai kasus perundungan siswa yang kembali ramai akhir-akhir ini.

Menurut Ema Sumarna pengawasan ketat dari guru dan juga orang tua siswa menjadi kunci utama pengendalian potensi hal negatif yang dilakukan siswa, seperti misalnya perundungan.

"Saya tidak berkesimpulan perundungan terjadi seutuhnya karena (kehadiran) gadget. Tetapi sedikit banyaknya perundungan terjadi karena tidak bijak menggunakan gadget," kata Ema di SMP Negeri 2 Bandung, Kamis 14 Juni 2023.

 

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Rabu 14 Juni 2023

Oleh karenanya Ema Sumarna mengingatkan, penggunaan gawai oleh anak usia sekolah sebaiknya ditujukan untuk alat komunikasi dengan orang tua saja.

"Untuk berkomunikasi, misalnya dengan ibu atau bapaknya, memberi kabar akan dijemput pukul berapa, atau menanyakan kondisi kesehatan. Sesuai fungsi alat komunikasi itu saja," katanya menambahkan.

Ia pun memberi saran agar para sekolah memberlakukan aturan yang pada prinsipnya meminimalisir penggunaan gawai di jam pelajaran. Kata Ema, gawai tersebut bisa saja dititipkan ke pihak guru di sekolah.

 

Baca Juga: Cegah Perundungan Siswa, Plh Wali Kota Bandung Ingatkan Pentingnya Pengawasan Gawai

Meski begitu, ia menekankan langkah ini sebagai saran saja. Ia menyerahkan kepada pihak sekolah terkait penerapannya.

"Ini bukan arahan. Hanya memberi saran saja. Apakah itu dimungkinkan? Saya rasa rekan-rekan kepala sekolah ini yang bisa menjawab," ucapnya.

Lebih lanjut, Ema juga mengingatkan agar tidak ada lagi aksi perundungan dalam ajang masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru.

Baca Juga: Daebak! LE SSERAFIM Jadi Girl Group K-Pop Tercepat yang Duduki Tangga Lagu Billboard 200 Selama 5 Minggu

Menurutnya, tidak ada argumen apapun yang membenarkan tindak kekerasan saat ajang tersebut.

"Kalau di institusi militer, misalnya, itu lain hal ya. Tetapi ini kan anak SD, anak SMP. Saya rasa tidak layak (diterapkan kekerasan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah)," ujarnya.

 

Di ruang lingkup sekolah, Ema mengingatkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) agar lebih aktif menelusur potensi penyimpangan tindakan oleh siswa.

Baca Juga: Kocak! 6 Juta Fans di Weverse Heboh Lihat Jungkook BTS Masuk Berita Gara-gara Ketiduran Saat Live

"Saya harap jangan baru bertindak saat sudah ada kasus. Dan saya ingatkan sinergi orang tua dan guru adalah dua hal utama. Di luar jam sekolah, para siswa didik merupakan tanggung jawab orang tua," pungkasnya.

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler