Teras Cihampelas, Proyek Mercusuar yang Tak Tentu Arah? (Bagian 2)

20 November 2021, 19:46 WIB
Kios-kios di Teras Cihampelas, Kota Bandung, selama pandemi Covid-19. Pemkot Bandung berencana mereaktivasi kembali Teras Cihampelas pada akhir 2021. /PRFMNews/Agung Tri/



PKL Teras Cihampelas, Dari Janji Hingga Kenyataan

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menempatkan sekira 192 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang semula berjualan di area trotoar, untuk meramaikan Teras Cihampelas sekaligus melakukan penataan PKL.

Para pedagang selanjutnya dibagi dalam dua zonasi, yaitu kuliner dan souvenir.

Seiring mulai beroperasinya Teras Cihampelas, pengunjung yang datang ke Kota Bandung dan singgah di kawasan wisata Jalan Cihampelas mulai mendatangi ikon baru Kota Bandung tersebut.

Alhasil, pendapatan para pedagang pun berangsur baik pasca pemindahan dari trotoar ke Teras Cihampelas.

Namun rupanya kondisi tersebut relatif tidak bertahan lama. Perpaduan konsep yang digagas Pemkot Bandung tersebut nampaknya hingga kini tidak berjalan sesuai harapan, karena sepi pengunjung.

Baca Juga: Teras Cihampelas, Proyek Mercusuar yang Tak Tentu Arah? (Bagian 1)

Alih-alih menjadi lebih tertib, PKL justru kembali bermunculan di trotoar sehingga memancing PKL yang sebelumnya direlokasi ke atas, untuk kembali ke bawah.

Sejumlah wisatawan yang sempat singgah dan berjalan di Teras Cihampelas, mengaku pada awalnya fasilitas tersebut dirasakan cukup menyenangkan.

Namun lama kelamaan menurut mereka, menjadi membosankan. Beberapa di antaranya mengeluhkan minimnya fasilitas penunjang, hingga menyoroti kebersihan fasilitas.

Terlebih lagi, untuk menikmati Teras Cihampelas, mereka harus menaiki sejumlah anak tangga yang cukup tinggi.

Hingga menjelang akhir tahu 2018 sampai pertengahan tahun 2019, perlahan Teras Cihampelas “mulai ditinggalkan” pengunjung.

Hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan para PKL yang ditempatkan di Teras Cihampelas. Terlebih lagi, PKL baru justru mulai kembali bermunculan di trotoar Jalan Cihampelas.

“Kami ini sudah berusaha mengikuti keinginan Pemkot, bertahan di atas. Tetapi apa yang terjadi? Pengunjung sepi, teman-teman akhirnya beberapa memutuskan kembali berjualan di bawah, karena ternyata ada yang jualan kembali di bawah tetapi bukan dari kami,” ungkap Kiki Amaluki, PKL sekaligus pengurus Koperasi PKL Teras Cihampelas, saat ditemui di Teras Cihampelas, Sabtu 20 November 2021.

Baca Juga: Ngeri Banget! Ini 9 Cara Menguasai Ilmu Babi Ngepet agar Bergelimang Harta, Nomor 7 Bikin Mual

Kiki mengungkapkan, Satpol PP Kota Bandung beberapa kali melakukan upaya penertiban bagi rekannya sesama PKL Teras Cihampelas, yang kembali berjualan di bawah.

Meski begitu, Kiki bersama rekan PKL Teras Cihampelas yang menjadi bagian dari 192 PKL relokasi, masih mau mengikuti keinginan Pemkot Bandung untuk kembali ke atas, meskipun kondisi mereka carut marut.

“Kita masih nurut lah sama Pemkot, meski saya akui kami pun terkadang kucing kucingan berjualan di bawah (trotoar). Tapi ini bukan tanpa alasan, karena memang kami butuh makan. Diatas tidak ada pembeli, dan di bawah malah ada yang jualan lagi selain dari yang 192 orang,” tandas Kiki.

Pria yang mengaku lahir dan besar di kawasan Cihampelas tersebut menceritakan, berbagai upaya dialog dan diskusi, hingga merancang berbagai program sudah digagas dan diupayakan bersama Dinas KUKM kota Bandung.

Tujuannya tidak lain, agar aktivitas ekonomi di Teras Cihampelas kembali menggeliat. Namun hingga kini, rencana-rencana itu tidak pernah berjalan sesuai harapan.

Baca Juga: Sedang Menunda Kehamilan dan Lupa Suntik atau Minum Pil KB? Cepat Lakukan Ini Kata dr. Saddam Ismail

Kondisi para pedagang, lanjut Kiki, semakin runyam ketika Kota Bandung dihantam badai pandemi pada awal tahun 2020.

Kebijakan PSBB yang ketat semakin membuat mereka terpuruk karena semua fasilitas publik, termasuk Teras Cihampelas tidak bisa digunakan karena kebijakan PSBB.

“Banyak fasilitas di atas yang rusak, kondisinya kumuh, kios-kios pedagang banyak yang hancur dan tidak layak digunakan. Ini semakin tidak keruan. Diatas ga bisa jualan, di bawah begitu pula. Pokoknya selama pandemi, kami benar-benar hancur,” tandas Kiki.

Ketua Satgas Penataan PKL sekaligus Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, Teras Cihampelas bakal direaktivasi kembali setelah terkena dampak pandemi. Konsep penataan yang ditawarkan pun kembali berubah.

“Kita lakukan sejumlah perbaikan dulu lah untuk fasilitas disini yang rusak-rusak. Karena keterbatasan anggaran saat situasi Covid-19, jadi perbaikan mungkin kita lakukan dengan menggunakan dana CSR,” ujar Yana usai rapat Rencana Reaktivasi dan Penataan Teras Cihampelas, pada Selasa 2 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib vs Persija di Liga 1 yang Tayang Malam Ini

Yana menambahkan, hasil pertemuan dengan tiga SKPD terkait untuk mencari solusi bagi Teras Cihampelas sudah menemukan solusinya. Untuk itu, ketiga SKPD tersebut diminta untuk melakukan persiapan.

“Hari ini Alhamdulillah sudah ada satu solusi untuk bisa segera melakukan persiapan, sehingga saya menginstruksikan kepada teman-teman OPD terkait, agar sebelum Ramadhan Teras Cihampelas sudah bisa diaktivasi,” jelas Yana saat itu.

Yana melanjutkan, dalam rencananya Pemkot Bandung akan melibatkan komponen masyarakat lainnya untuk melakukan kegiatan di Teras Cihampelas, sehingga tujuan awal fasilitas tersebut sebagai ruang publik, bisa kembali berfungsi.

Menurut Yana, ke depan di Teras Cihampelas bakal ada atraksi kesenian yang dipersembahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, kuliner yang lebih variatif, serta akan ada jalur khusus bersepeda.

“Jadi kami pun meminta para PKL, yang 192 orang itu, tetap melakukan aktivitas berjualannya di Teras Cihampelas. Masalah keamanan pun, yang katanya (kios) sering dibobol maling, kalau sudah aktif kembali keamanan akan dijaga bersama, Insyaallah ditambah CCTV dan lampu penerangan,” tutur Yana.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler