MAPAY BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus mengebut penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Bahkan untuk memastikan tak ada pelanggaran pada tahapan penyaluran, masyarakat dapat melaporkannya ke hotline yang disediakan.
BLT bagi UMKM ini diketahui sebesar Rp2,4 juta yang disalurkan satu kali ke pemilik usaha UMKM. Namun, hingga saat ini ada beberapa pelaku UMKM mengaku belum mendapatkan bantuan UMKM Rp2,4 juta ini.
Salah satu alasannya, menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinas KUKM) Kota Bandung Atet Dedi Handiman, terhambatnya penyaluran bantuan itu dikarenakan ada kendala pada hal administratif.
Baca Juga: Update BWF World Tour Finals: Menang! Ahsan/Hendra Lolos dari Lubang Jarum
Baca Juga: Update BWF World Tour Finals: Ceroboh! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Gagal Lolos
"Untuk pencairan tahap 2 secara normatif keuangan negara berakhir di Desember. Dalam arti distribusi dari kementerian ke BRI. Kalau dari BRI ke warga bisa sampai kapan saja selama belum diterima," sebut Atet saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Jumat, 29 Januari 2021.
Sementara itu, guna memastikan bantuan ini dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat tanpa adanya pelanggaran, Dinas KUKM Kota Bandung, membuka layanan hotline baik WhatsApp maupun telepon via call center.
“Call center 1500587 atau whatsapp center 08111450587 apabila ada indikasi terjadi pemotongan BPUM,” kata dia.
Baca Juga: IDI Dukung Kebijakan Karantina Wilayah Terbatas untuk Tekan Kasus Penyebaran Corona
Terkait penyaluran, Atet menyebut, Kementeriam KUKM tengah meminta Kementerian Keuangan agar pihak bendahara negara bisa menyalurkan dana kembali kepada BRI sebagai bank penyalur BLT UMKM Rp2,4 juta.
"Saat ini Kementerian KUKM meminta ke kemenkeu untuk pencarian ke BRI diperpanjang sampai ke Februari," terangnya.
Dan dia berharap agar permohonan dari Kementerian KUKM itu bisa diterima oleh kementerian Keuangan.***