Network
MAPAY BANDUNG - Ilmuwan mengungkap ada sebuah latihan singkat berdurasi 14 menit yang dipercaya ampuh menurunkan tekanan darah.
Selain itu, latihan berdurasi 14 menit ini cukup mudah dilakukan dan cukup menggunakan barang yang ada di sekitar.
Latihan yang dimaksud adalah latihan isometrik, yaitu latihan yang melibatkan pengencangan otot atau kelompok otot tertentu.
Menurut ilmuwan dari Canterbury Christ Church University, latihan isometrik bisa menjadi cara terbaik untuk melawan darah tinggi.
Bahkan berdasarkan temuannya, latihan isometrik lebih efektif daripada latihan seperti berlari, berjalan, bersepeda, atau latihan kekuatan. Salah satu bentuk latihan isometrik ini di antaranya wall squat atau squat dinding.
Baca Juga: Daftar 10 Hero Terkuat Mobile Legends Season 29, Dijamin Win Streak!
Sehingga tidak aneh jika ilmuwan asal Inggris, Dr. Jamie J. Edwards, merekomendasikan masyarakat untuk menyisihkan waktunya selama 14 menit untuk latihan isometrik.
Sebagai gambaran, latihan isometrik untuk wall squat dapat dibagi menjadi empat sesi yang masing-masing sesi berdurasi dua menit.
Kemudian, pada setiap selesai sesi beristirahatlah selama 2 menit sebelum melanjutkan sesi selanjutnya.
Dr. Edwards mengatakan alasan isometrik bisa efektif untuk menekan tekanan darah tinggi adalah karena otot di dalam tubuh lebih terlatih.
"Ketika Anda mengepalkan otot tanpa bergerak, pembuluh darah lokal di sekitar otot akan mengompres - dan ketika Anda melepaskannya, darah akan mengalir kembali, menyebabkan pembuluh darah melebar, jika Anda melakukan latihan ini cukup sering, tidak seperti ketika Anda melakukan latihan dinamis seperti lari," ujarnya dilansir tim MapayBandung.com, dari nytimes.com pada Minggu 30 Juli 2023.
Meski memiliki manfaat baik untuk tubuh, Dr. Edwards menegaskan olahraga isometrik hanya untuk melengkapi bukan untuk menggantikan.
"Penelitian ini tidak berarti Anda harus meninggalkan olahraga lari dan langsung melakukan wall squat/olahraga isometrik seharusnya melengkapi, bukan menggantikan, olahraga favorit Anda, apakah itu kardio atau angkat beban," ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing orang.
"jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa latihan isometrik aman untuk Anda," jelasnya.***(Adji Riksa Djati/Job Training)
