MAPAY BANDUNG - Sinar Uv memang dibutuhkan okeh kulit guna menjaga kesehatan kulit itu sendiri.
Meski begitu, kilit juga bisa mendapat dampak buruk jika terus menerus terpapar sinar UV dan bahkan kulit bisa terbakar.
Agar tidak keliru dalam mengatasinya, dr. Saddam Ismail kali ini akan mengungkap cara yang benar untuk mengatasi kulit yang terbakar sinar UV matahari.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini Rabu 8 Juni Beserta Biaya dan Persyaratannya
Seperti diketahui bahwa kulit memang merupakan area yang sering terpapar sinar UV dari matahari secara langsung.
Apabila matahari tersebut posisinya sedang terik dan tubuh terpapar secara langsung dalam waktu yang lama maka bisa menyebabkan kulit terbakar.
Menurut dr. Saddam Ismail, jika seseorang memiliki kulit yang cenderung agak putih maka akan lebih mudah terbakar dibandingkan dengan yang memiliki warna kulit lebih gelap.
"Luka bakar dari matahari akan timbul setelah 6-12 jam, setelah terkena sinar UV," ungkap dr. Saddam Ismail dari video di kanal YouTube Saddam Ismail, dikutip MapayBandung.com Selasa 7 Juni 2022.
Tanda-tanda kulit terbakar yaitu kulit menjadi merah, muncul ruam, dan ada pembengkakan di kulit. Bahkan, bisa terjadi iritasi dan juga rasa panas pada kulit.
Namun apabila sudah terbakar kulitnya, cara jitu pertama untuk mengatasinya adalah dengan mandi menggunakan air sejuk.
Baca Juga: Inilah Tuah Katuranggan Perkutut Sri Rezeki, Punya Kebiasaan Buang Kotoran di Satu Tempat
Selanjutnya, gunakan sabun mandi khusus untuk kulit yang sensitif karena telah terbakar sinar matahari tersebut.
Selain itu, dr. Saddam Ismail juga menyarankan kompres dengan air dingin pada bagian yang terpapar sinar matahari.
Disarankan untuk dilapisi kain tipis pada kulit yang akan dikompres air dingin agar tidak iritasi.
Cara jitu berikutnya adalah hindari memencet kulit yang melepuh, karena ada cairan alami didalamnya.
Karenaa apabila dipencet, maka proses penyembuhannya akan jauh lebih lama dan beresiko infeksi.
"Jika beraktivitas lama diluar ruangan, lindungi bagian tubuh oleh pakaian yang lebih tertutup," pungkas dr. Saddam Ismail.***