Baca Juga: Rajin Sedekah Tapi Rezeki Tetap Seret? Mungkin Caranya Salah, Begini yang Benar, Dimulai dari Niat
Jika kontak sosial jarang terjadi, maka tubuh akan otomatis menimbulkan depresi, rasa kesepian, bahkan sering mengalami lupa.
Apabila kontak sosial atau interaksi tersebut kurang terjadi pada anak-anak dengan orangtuanya, maka bisa saja menyebabkan masalah psikososial.
Namun bukan hanya aktivitas interaksi sosial saja yang dapat merusak sel-sel otak, tapi kebiasaan sehari-hari pun bisa merusak sel otak tersebut.
Aktivitas pribadi yang dapat merusak sel otak yakni kurangnya waktu untuk istirahat atau tidur.
"Pada dasarnya, tubuh itu membutuhkan waktu istirahat setiap harinya 7 sampai 8 jam," tutur dr. Saddam Ismail.
Ketika tubuh mengalami kurang tidur, maka akan mempengaruhi sel otak yang berhubungan dengan suasana hati untuk jangka pendek atau jangka panjang.***