MAPAY BANDUNG - Kondisi kulit yang terbakar sinar matahari bisa disebabkan karena terlalu lama beraktifitas di luar ruangan.
Kulit yang terbakar ini memiliki tanda-tanda yang berbeda pada setiap orang karena tergantung dengan karakteristik kulit serta intensitas lamanya paparan sinar UV pada kulit.
Untuk mengatasi kulit yang terbakar ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yang akan diungkap oleh seorang dokter dan healthy vlogger yakni dr. Saddam Ismail.
Salah satu cara yang dianjurkan oleh dr. Saddam Ismail adalah dengan mengompres kulit yang terbakar menggunakan air.
Menurut dr. Saddam Ismail, tanda-tanda terbakarnya kulit ini bisa muncul kemerahan dan ruam pada kulit, pembengkakan, bahkan iritasi serta rasa perih.
Terlebih jika memiliki kulit yang dominan putih, itu bisa dengan mudah untuk mengalami kulit yang terbakar akibat sinar matahari dibandingkan dengan orang yang kulitnya lebih gelap.
Cara pertama yang dr. Saddam Ismail sarankan yakni dengan mandi, bisa menggunakan air yang sejuk dan gunakan sabun dengan tipe kulit sensitif.
"Saat mandi tersebut, jangan menggunakan sabun yang justru malah membuat kulit menjadi iritasi dan dihindari pula menggosok kulit terlalu kuat," ungkap dr. Saddam Ismail seperti yang dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Saddam Ismail Minggu 1 Mei 2022.
Kemudian setelah mandi, keringakan tubuh dengan handuk secara perlahan di tepuk-tepuk saja, namun pastikan kondisi tubuh bisa kering semua.
Selanjutnya cara kedua yang disarankan dr. Saddam Ismail yaitu, kompres kulit yang terbakar matahari tersebut dengan air dingin.
"Langkah mengompresnya, basahkan handuk terlebih dahulu lalu rendam di dalam air dan tempelkan di aera kulit yang terbakar beberapa menit," tutur dr. Saddam Ismail.
Pastikan apabila ingin menempelkan langsung air es atau es nya secara langsung ke kulit, harus dilapisi terlebih dahulu dengan kain.
Dengan demikian, kulit yang terbakar sinar matahari bisa teratasi secara perlahan sebagai langkah awal penanganan.***