Network
MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga seorang healthy vlogger, dr. Ema Surya Pertiwi menjelaskan mengenai bahaya memakai pembalut atau pantyliner dalam waktu yang lama bagi kesehatan organ reproduksi wanita yaitu vagina.
dr. Ema Surya Pertiwi menerangkan, penggunaan pembalut atau pantyliner pada wanita dalam waktu yang lama akan menyebabkan keputihan dengan bau yang menyengat hingga gatal-gatal pada daerah vagina.
“Bahan dasar pembalut tidak seratus persen menggunakan kapas, bahkan ada yang tidak mengandung kapas sama sekali,” ujar dr. Ema seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Emasuperr, Selasa 25 Januari 2022.
Biasanya untuk mengurangi biaya produksi serta meningkatkan daya serapnya, produsen pembalut menggunakan daur ulang serat-serat kayu, kertas, dan SAP (Super Absolute Polymer).
SAP berbentuk gel-gel, namun dimodifikasi dan dibuat lebih halus menyerupai kapas, agar bisa menyerap cairan sebanyak mungkin.
Sayangnya menurut dr. Ema, daur ulang dari serat kayu, kertas dan SAP itu warna dasarnya adalah coklat keabu-abuan, sehingga ditambahkan zat pemutih.
Selain itu, dr. Ema menerangkan bahwa pembalut juga dilapisi oleh plastik, dan jika digunakan terlalu lama untuk menutupi area vagina akan meningkatkan suhu dan kelembaban.
Sehingga bakteri yang menyebabkan infeksi akan cepat berkembang.
