Penyebab dan Gejala Saraf Terjepit Yang Wajib Diketahui, Kata dr. Saddam Ismail

- 9 Desember 2021, 20:00 WIB
dr. Saddam Ismail jelaskan diet air putih.
dr. Saddam Ismail jelaskan diet air putih. /YouTube dr. Saddam Ismail/

MAPAY BANDUNG - Saraf kejepit ialah suatu kondisi yang mengacu pada masalah dengan lempeng kenyal diantara bagian tulang-tulang belakang.

Saraf kejepit terjadi saat bagian yang lembut pada cakram tulang belakang didorong melewati celah dilapisan eksterior yang lebih keras.

Apa penyebab terjadi saraf kejepit? Dan bagaimana gejala awal yang dirasakan pada penderitanya?

Dilansir MapayBandung.com melalui kanal Youtube Saddam Ismail pada Kamis 9 Desember 2021, dr. Saddam Ismail menjelaskan penyebab dan gejala saraf terjepit.

Baca Juga: STOP Lakukan Kebiasaan Ini, Bikin Tubuh Terserang Kolesterol dan Perut Buncit Kata dr. Zaidul Akbar

Hernia Nukleus Pulposus, atau sering juga disebut saraf kejepit merupaka bantalan pada tulang belakang yang menonjol, sehingga dapat menjepit saraf yang ada dibelakangnya.

Saraf kejepit bisa ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada bokong, leher, punggung, serta tangan. Dan hal tersebut jangan dianggap remeh.

Keluhan pada saraf kejepit bisa disertai dengan kesemutan, nyeri, ataupun kelemahan anggota gerak.

“Apabila gejalanya berat ataupun keluhannya berat itu bisa menyebabkan gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar dan juga bisa menyebabkan kelumpuhan,” ucap dr. Saddam Ismail.

Baca Juga: Jangan Mau Kalah di Ranjang, Segera Atasi Ejakulasi Dini dengan Konsumsi 3 Makanan Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Lokasi terjadinya saraf kejepit ini biasanya terletak pada lokasi yang sering digerakan misalnya seperti dileher ataupun pinggang.

Penyebab saraf kejepit paling sering adalah sebagai berikut :

1. Posisi duduk yang salah

Saraf kejepit, bisa disebabkan oleh cara duduk yang salah atau pergerakan bokong saat duduk tidak benar sehingga menyebabkan saraf kejepit.

2. Menghentakan leher dan pinggang

Menghentakan leher atau pinggang sering kita lakukan saat kita merasa pegal. Pada bagian tersebut dan biasanya setelah menghentakan leher atau pinggang akan terasa lebih baik tidak pegal lagi. Padahal hal tersebut tidak boleh dilakukan karena bisa menyebabkan pergeseran tulang.

Baca Juga: Mencengangkan, Inilah 3 Cara Mudah Atasi Ejakulasi Dini Kata dr. Zaidul Akbar, Salah Satunya Lakukan Senam Ini

3. Meletakan dompet pada saku belakang

Meletakan dompet pada saku belakang sering dilakukan oleh kaum pria, hal ini sebenarnya tidak disarankan karena saat duduk posisi bokong menjadi tidak sejajar dan akan mengakibatkan saraf kejepit.

4. Salah bantal

Salah bantal sering sekali dialami oleh siapaun, penggunaan bantal saat tidur bisa menyebabkan saraf terjepit. Penggunaan bantal yang benar adalah dari bahu hingga kepala harus terganjal oleh bantal agar tidak terjadi saraf kejepit.

5. Wanita yang sedang menopause

Pada wanita yang sedang mengalami menopause juga bisa terjadi saraf kejepit, karena pengaruh hormone esterogen sehingga terjadinya gangguan penyerapan kalsium bisa menyebabkan terjadinya pergeseran tulang.

Baca Juga: Mencengangkan, Inilah 3 Cara Mudah Atasi Ejakulasi Dini Kata dr. Zaidul Akbar, Salah Satunya Lakukan Senam Ini

6. Obesitas

Kegemukan bisa menyebabkan penekanan atau pergesaran dari tulang belakang kita.

dr. Saddam Ismail menambahkan penyebab diatas adalah sesuatu yang jika sering dilakukan berulang-ulang yang dapat menyebabkan saraf terjepit.

Adapun penyebab langsung dari saraf terjepit seperti kecelakaan, baik kecelakaan motor atau mobil yang menyebabkan tulang belakang bergeser dan menekan saraf.

Gejala khas dari penyakit saraf terjepit biasanya adalah:

1. Keluhannya tidak bisa ditunjukan dalam satu titik

2. Keluhan dibagian leher

Apabila keluhannya dibagian dileher, maka tengkuk atau leher terasa tidak nyaman, pegal, berat, kemudian menjalar ketangan.

Baca Juga: Baru Sadar, 2 Minuman Ini Mampu Meningkatkan Fungsi Otak, Bikinnya Gampang Banget Kata dr. Zaidul Akbar

3. Keluhan dibagian pinggang

Apabila keluahan dibagian pinggang, bisa menjalar ke bagian bokong, paha kemudian betis hingga jari-jari kaki. Keluhannya bisa nyeri, kesemutan, atau bisa juga kelemahan anggota gerak dan juga bisa menyebabkan adanya mati rasa sama sekali.

“Jika gejala yang dialami masih ringan itu nyerinya relatif dominan, karena saraf nya masih bagus apabila tersentuh sedikit saja akan mengakibatkan rasa nyeri yang berlebihan," ucap dr. Saddam Ismail.

Intinya tegantung keluhan atau kerusakanya dimana, misalnya disistem saraf motorik itu gangguannya kelemahan anggota gerak dan kelumpuhan. Namun apabila gangguan dan keluhannya disistem sensorik itu gangguannya seperti ba’al, kesemutan, hingga sensasi matirasa. Dan bila gangguannya pada otonom itu bisa mempengaruhi buang air kecil, buang air besar hingga mempengaruhi pada getah jantung.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x