Network
MAPAY BANDUNG – Dokter yang juga pendakwah, dr. Zaidul Akbar menuturkan penyebab kanker prostat pada pria yang sering dilakukan dan jadi rutinitas.
Menurutnya, buang air kecil sambil berdiri bagi pria merupakan hal yang lazim dilakukan namun, kebiasaan yang kerap dilakukan ini sangatlah tidak baik untuk kesehatan.
Menurut dr. Zaidul Akbar, kebiasaan yang terus menerus dilakukan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Sobat Herbal pada Rabu 1 Desember 2021.
Baca Juga: Badan Otomatis Langsing Jika Makan di Waktu Ini, Waktu Makan Terbaik Kata dr. Zaidul Akbar
"Ini hipotesis saya. Salah satu penyebab penyakit prostat pada laki-laki atau bahasa medisnya BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), menurut saya terjadi karena buang air kecil berdiri,” tuturnya.
Saat pria buang air kecil dengan posisi berdiri akan membuat aliran urine tidak terasa tuntas.
“Daerah pinggang dan panggul tidak rileks saat dia buang air,” ucap dr. Zaidul Akbar menambahkan.
Pembesaran kelenjar prostat yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan aliran urine terhambat. Jika ini dibiarkan akan mengganggu fungsi ginjal dan saluran kemih.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Beberkan Rahasia Obat Kencing Manis, Cukup Lakukan Puasa dan Minum 3 Herbal Ini
Agar terhindar dari kanker prostat, dr. Zaidul Akbar mengungkap cara buang air yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Nabi mengajarkan saat buang hajat, khususnya buang air kecil itu dalam keadaan jongkok, bukan berdiri," tuturnya.
Saat pria mengeluarkan urin, membutuhkan energi yang cukup besar. Apabila kebiasaan ini tidak dirubah maka otot pada pinggang akan renggang.
Baca Juga: Penting! Cegah HIV dan Hepatitis C dengan 2 Resep Ultimate Ala dr. Zaidul Akbar Ini
"Karena memang untuk mengeluarkan air seni seperti itu kan butuh power," katanya menegaskan.
Kebiasaan ini sudah diteliti secara ilmiah. Pria yang membuang air kecil atau besar saat jongkok akan lebih sehat dibandingkan buang air kecil berdiri atau duduk.
Segala hal yang disunahkan Nabi Muhammad SAW merupakan anjuran terbaik untuk diikuti umatnya.
“Jadi kalau kita mau jadikan Islam ini untuk menjelaskan keilmiahannya, nggak akan habis-habis,” ucap dr. Zaidul Akbar di akhir ceramah singkatnya.***
