Network
MAPAY BANDUNG – Bidan Dea Ghaida Septiani menjelaskan bahwa psikopat merupakan gangguan dari kepribadian yang termasuk dalam gangguan kepribadian kelompok P.
Yaitu gangguan kepribadian yang ditandai dengan prilaku emosional yang mengganggu relasinya dengan orang lain.
Psikopat diduga terjadi karena faktor genetik, lingkungan, dan budaya sangat berperan membentuk seseorang menjadi psikopat.
Seorang psikopat jarang mencari pertolongan ke psikiater atas inisiatifnya sendiri.
Baca Juga: Jenis-jenis Mimpi Menurut Rasullullah SAW, Nomor 1 dan 2 Jangan Sampai Diceritakan Kepada Siapapun
Umumnya seseorang yang memiliki gejala psikopat akan berobat karena diperintah dari kepolisan atau pengadilan akibat tindak kriminal yang dilakukannya.
Pengobatan utamanya adalah psikoterapi dalam psikoterapi psikiater akan membantu penderita psikopat untuk menyadari gangguan kepribadian yang dialaminya dan mendiskusikan hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya.
Untuk bisa memperbaiki prilaku tersebut, psikoterapi membutuhkan waktu yang sangat panjang, bahkan bisa berbulan-bulan.
Selain itu, gangguan kepribadian yang mengalami ketergantungan terhadap alkohol, minuman keras lainnya dan narkoba perlu menjalani ketergantungan terhadap obat tersebut.
