AWAS! 3 Jenis Makanan Ini Dapat Merusak Fungsi Otak, Begini Kata dr. Hans

27 Februari 2023, 16:00 WIB
Makanan Tinggi Omega 6 Ternyata Penyebab Wajah Berjerawat Dibandingkan Omega 3, Berikut Penjelasannya! /Pixabay/Joshuemd/

 

MAPAY BANDUNG – Otak merupakan salah satu organ yang penting sehingga apabila mengalami kerusakan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Dilansir dari MapayBandung.com dari kanal youtube SB30 Health pada Senin 27 Februari 2023, Sebenarnya berat otak manusia hanya 2% dari total berat badan secara keseluruhan, namun otak dapat menguras 20% energi dari total kebutuhan manusia.

Karena otak punya berbagai macam fungsi seperti meregulasi mood, mengontrol rasa lapar dan kenyang, berfungsi untuk kognitif atau memori, sebagai mobilitas sensor motorik dan masih banyak lagi. Untuk itu menjaga kesehatan otak itu penting.

Baca Juga: Sus Kering Isi Cokelat Ini Bisa Jadi Ide Jualan Maupun Camilan Keluarga, Manis dan Bikin Nagih

Masalah paling umum yang dapat terjadi pada otak adalah brain fog atau susah fokus, food coma ketika tiba-tiba merasa mengantuk saat makan, demensia atau menurunnya fungsi memori, alzheimer dan stroke.

Banyak hal yang dapat memicu terjadinya kerusakan pada kesehatan otak, salah satunya adalah pola hidup. Namun, di antara pemicu lainnya pola hidup menjadi yang paling mudah untuk dikontrol yaitu dengan mengontrol pola makan dan minum, aktivitas dan level stres.

Berikut jenis-jenis makanan yang dapat merusak fungsi otak sekaligus memiliki kontribusi besar dalam hidup.

Baca Juga: Ide Bisnis Donat Kepang Ketan Salju Ala Devina Hermawan, Cemilan Praktis Nan Murah

1. Makanan yang tinggi omega 6

Menurut data, omega 6 yang terlalu tinggi, bisa mengganggu keseimbangan antara kebutuhan esensial atau asam lemak esensial di dalam tubuh kita. level omega 6 yang terlalu tinggi diibaratkan sebagai jungkat-jungkit, karena dengan mengkonsumsi omega 6 yang lebih tinggi, dapat menyebabkan omega 3 akan lebih rendah levelnya.

Selain itu, makanan-makanan yang tinggi akan omega 6 ini menyebabkan tubuh rentan untuk mengalami peradangan atau stress oksidatif yang akan menyebabkan terjadinya amyloid plak yang menyebabkan Alzheimer.

Makanan-makanan yang mengandung omega 6 adalah minyak sayur atau vegetable oil, seperti minyak canola, minyak kedelai dan minyak jagung. Meskipun, minyak ini tidak digunakan untuk menggoreng, tetapi sering ditemukan dalam porsi banyak seperti dicampurkan ke dalam makanan seperti selai kacang, cookies, wafer, biskuit, pancake, atau makanan dan minuman kemasan yang ditunjukan dengan persenan vegetable oil pada kemasan. Jadi, yang menjadi masalah adalah jenisnya, bukan digunakan untuk gorengnya.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Daun Kelor Sebagai Pohon Kehidupan, Simak Penjelasannya

2. Makan tinggi gula

Perlu diingat bahwa tidak semua makanan tinggi gula itu manis karena ada juga kandungan yang disebut dengan hidden sugar. Makanan dengan tinggi gula, bisa menyebabkan resistensi insulin terutama jika dikonsumsi secara terus menerus.

Selain itu, makanan tinggi gula juga dapat menyebabkan neuropati yaitu kematian syaraf terutama di bagian otak. Hal itu dapat terjadi karena makanan tinggi gula seperti karbohidrat yang setelah diolah akan menjadi gula, akan menguras cadangan vitamin B di dalam tubuh kita terutama vitamin B1.

Namun bukan berarti tubuh kekurangan vitamin B1, melainkan jika terlalu banyak konsumsi dari karbohidrat atau makanan tinggi gula vitamin B1 yang dibutuhkan juga banyak, karena vitamin B1 dibutuhkan oleh karbohidrat dan makanan tinggi gula untuk metabolisme yang akhirnya dapat menyebabkan tubuh defisiensi B1. Contoh makanan tinggi gula adalah martabak manis, es krim, boba, donat kentang, terutama makanan dan minuman kemasan.

Baca Juga: Gurih, Pedas dan Garing, Resep Bakwan Sambal Goang Tomat Gongso, Cocok Dinikmati Saat Hujan

3. Makanan tinggi toksin

Makanan tinggi toksin atau makanan tinggi racun akan mengganggu keseimbangan mikroflora kita terutama di pencernaan. Perlu diketahui bahwa usus disebut sebagai otak kedua manusia. Karena disana ada sistem saraf yang menghubungkan otak dengan pencernaan sehingga jika pencernaan terganggu akan sangat mempengaruhi kerja otak.

Toksin ini berupa pengawet, pewarna, perasa, dan pemanis buatan. Kemudian juga pestisida, herbisida dan insektisida pada sayuran sehingga mengolah sayuran harus dengan benar. Dan juga makanan GMO (genetically modifies organism) atau antibiotik yang sering kita temukan dalam makanan ataupun protein seperti ayam, telur dll.

Ketiga jenis makanan yang telah disebutkan di atas disebut sebagai junk food atau highly processed food, itulah mengapa junk food berbahaya untuk tubuh.

Meskipun sulit untuk menghindari pantangan untuk hidup sehat, namun dengan mengurangi konsumsi dari makanan-makanan tersebut dapat membuat tubuh jauh dari resiko terkena kerusakan fungsi otak. Semoga membantu.*** (Adelia Yunika Khoolidiyyah/Job Training)


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler