MAPAY BANDUNG - Sobat sehat, selama ini kita menganggap jika gorengan merupakan biang keladi tubuh gemuk dan perut buncit.
Bahkan orang yang doyan makan gorengan, cenderung susah kurus serta miliki banyak lipatan tubuh.
Padahal menurut ahli herbal dr. Zaidul Akbar, penyebab tubuh gemuk dan perut buncit bukan seperti yang kita kira selama ini.
Karena gorengan bukanlah penyebab utama kegemukan dan perut buncit kata dr. Zaidul Akbar, waduh bagaimana ini.
Lantas, apa penyebab sebenarnya dibalik tubuh genuk perut buncit dan masalah susah kurus? Begini penjelasan dr. Zaidul Akbar.
Kita semua tahu, gorengan merupakan makanan berlemak yang mengandung tinggi lemak jenuh atau lemak trans.
Baca Juga: Proses Pencarian Eril, Dubes RI untuk Swiss: Polisi, Tim SAR, Damkar, Semua Diturunkan
Lemak jenuh sendiri disinyalir kerap menjadi penyebab masalah kegemukan.
Tapi pendapat berbeda diungkap dr. Zaidul Akbar, dokter berpeci putih itu mengatakan jika lemak bukanlah penyebab tubuh gemuk.
Karena tubuh gemuk kebanyakan disebabkan oleh konsumsi gula atau glukosa secara berlebihan.
“Is not fat that make’s you fat, but sugar. Artinya, bukan lemak yang bikin kita gendut, tapi gula,”
tegasnya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Bisikan.com, Jumat 27 Mei 2022.
Baca Juga: Pakar Spiritual Ungkap 3 Penyebab Jodoh Tak Kunjung Datang, Jangan Pasang Kriteria Begini!
dr. Zaidul Akbar menambahkan, gula merupakan biang kerok berbagai masalah kesehatan.
“Gula itu biang kerok berbagai masalah penyakit,” jelasnya.
Jadi kalau mau hidup sehat, caranya berhenti konsumsi gula pasir kata dr. Zaidul Akbar.
“Kalau mau sehat, berhenti lah konsumsi makanan dan minuman berbasiskan gula pasir,” tambahnya.
Selain makanan yang diberi tambahan dari gula pasir, ada satu sumber glukosa yang juga sangat berbahaya.
dr. Zaidul Akbar menyatakan, nasi putih menjadi salah satu sumber karbohidrat yang tinggi akan glukosa.
Kita semua tahu, nasi putih adalah makanan pokok masyarakat Indonesia.
Dalam sehari, kita bisa mengonsumsi nasi putih hingga 500 gram sekali makan, angka yang cukup besar untuk asupan glukosa.
Saking banyaknya asupan glukosa yang masuk dalam tubuh, tentu akan menyisakan cadangan glukosa yang banyak.
Jika glukosa tidak terpakai, gula akan berubah menjadi glikogen. Glikogen jika tidak terpakai, akan berubah menjadi lemak.
Baca Juga: Dapat Kabar Anaknya Hilang Terseret Arus, Ridwan Kamil Langsung Terbang ke Swiss
“Gula bisa jadi glikogen, glikogen jika tidak terpakai bisa jadi lemak,” tegasnya.
Maka wajar, jika seseorang sering mengonsumsi nasi puti, tubuhya cenderung lebih gemuk.
Bahkan banyaknya lipatan pinggang menandakan, jika tubuh seseorang menyimpan cadangan glukosa yang banyak.
Baca Juga: Sering Mimpi Pada Pukul 3 Hingga 6 Pagi? Ini Maknanya Menurut Primbon Jawa
“Banyak lemak dan gula, tandanya ada lipatan di pinggang,” ujarnya.
Selain lipatan di pinggang, lemak dan glukosa akan menumpuk di lipatan leher, pipi, dan paha.
Intinya, nasi putih merupakan biang kerok tubuh gemuk, perut buncit dan susah kurus menurut dr. Zaidul Akbar.
Jadi sebaiknya mulai sekarang kurangi asupan nasi putih harian.
dr. Zaidul Akbar menyarankan, coba dahulu 3-7 hari mengurangi makan nasi putih, badan pasti terasa lebih enak.
Tak ada lagi risiko perut buncit, kegemukan, pegal linu, dan begah.
“Coba 3-7 hari kurangi nasi putih, badan enak banget,” ujarnya.***