MAPAY BANDUNG - Seorang dokter sekaligus penggagas Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar, kali ini akan mengungkapkan beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan ibu hamil (bumil).
Bukan tanpa alasan, dr. Zaidul Akbar menyebut, beberapa jenis makanan ini tidak menyehatkan bagi ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
Terutama, bagi bumil yang memiliki penyakit penyerta seperti mioma, kista, atau PCOS.
Lalu, jenis makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi ibu hamil? Simak penjelasan dr. Zaidul Akbar berikut ini.
Dilansir MapayBandung.com dari Instagram @dr.zaidulakbar.resep, Sabtu 16 April 2022, ada 7 jenis makanan yang perlu dihindari oleh bumil.
1. Makanan bahan dasar kedelai
"Hindari produk berbahan dasar kedelai, seperti susu kedelai, tahu, tempe, kecap, serta produk buah GMO atau hasil rekayasa genetik," tutur dr. Zaidul Akbar.
2. Makanan bahan dasar tepung
Jenis makanan kedua yang perlu dikurangi dan dihindari adalah, makanan yang berbahan dasar tepung, termasuk roti dan kue.
3. Makanan cepat saji
Ketiga, dr. Zaidul Akbar mengatakan, makanan-makanan yang wajib dihindari antara lain ayam broiler, makanan olahan atau cepat saji.
4. Gorengan atau tinggi minyak
"Hindari gorengan, atau yang terlalu pakai minyak goreng secara berlebihan. Serta, makanan yang cara mengolahnya dibakar," tuturnya.
5. Makanan laut
"Makanan laut seperti udang, kepiting, kerang dan cumi, juga termasuk ke dalam daftar makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kista, mioma, dan PCOS," kata dr. Zaidul Akbar.
6. Makanan atau minuman kemasan
"Hindari konsumsi makanan dan minuman yang dikemas dan disimpan dalam wadah plastik. Apalagi udah dikemas ditambah ada gulanya tinggi, enggak sehat itu," katanya.
7. Makanan 12 P
Terakhir, namun tak kalah penting, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk menghindari makanan atau minuman dengan 12 P. Apa itu 12 P?
"12 P ya ibu-ibu, jadi hindari jenis makanan yang ada pewarna, perasa, pemanis buatan, pelembut, pengenyal, pengawet, pengembang makanan, pemutih, pestisida, perbuah genetik, polusi, dan plastik," ujar dr. Zaidul Akbar.***