Waspada Jika Sering Buang Air Kecil pada Malam Hari, dr. Saddam Ismail Sebut Bisa Jadi Mengalami Penyakit Ini

12 Maret 2022, 15:45 WIB
dr. Saddam Ismail beberapa penyakit komplikasi yang dapat ditimbulkan karena darah tinggi salah satunya ialah disfungsi seksual. /YouTube Saddam Ismail



MAPAY BANDUNG - Terbangun di malam hari untuk buang air kecil terkadang membuat beberapa orang merasa terganggu.

Karena hal tersebut mengganggu istirahat atau tidur kita pada malam hari.

Dokter yang juga healthy vlogger dr. Saddam Ismail mengatakan bahwa kebiasaan buang air kecil pada malam hari adalah tidak normal.

Jika kebiasaan tersebut terus terulang, dia menyebut kemungkinan mengalami apa yang namanya Nokturia.

"Bangun tengah malam 2 sampai 3 kali hanya untuk buang air kecil ya, ini teman-teman bisa dikatakan mengalami Nokturia," ujar dr. Saddam Ismail dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Saddam Ismail pada Sabtu 12 Maret 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain MU vs Tottenham di Liga Inggris Malam Ini

Menurut dr. Saddam Ismail, saat sering buang air di malam hari dalam jangka waktu lama dan terus menerus, bisa dikatakan orang tersebut menderita Nokturia.

Nokturia adalah kondisi sering buang air kecil di malam hari sampai mengganggu waktu tidur.

Menurut dr. Saddam Ismail, Nokturia adalah tanda dari suatu masalah pada kesehatan, karena produksi urine akan menurun saat sedang tidur.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan penderita Nokturia sering buang air kecil di malam hari.

1. Infeksi saluran kemih berulang

Faktor dari infeksi saluran kandung kemih adalah kandung kemih menjadi tidak bisa mengosongkan urine dengan baik dan kandung kemih juga condong lebih sensitif.

"Terisi sedikit langsung ada rangsangan ingin buang air kecil jadi temen-temen akan sering kencing di malam hari," ujar dr. Saddam Ismail.

Baca Juga: Ahli Spiritual Ini Bongkar Rahasia Rekening Semakin Gemuk, Mudah Banget Cukup Lakukan 3 Hal Ini Saja

2. Gangguan saraf

Menurut dr. Saddam Ismail, gangguan saraf seperti Alzheimer, Parkinson dan Multiple Sclerosis bisa mengganggu pengiriman sinyal ke sistem perkemihan.

“Akibatnya, kandung kemih tidak bisa menampung urine sampai benar-benar penuh, akibatnya teman-teman sering buang air kecil," ujar dr. Saddam Ismail.

3. Kehamilan

Volume darah yang dialami oleh wanita hamil akan bertambah atau juga dipengaruhi oleh posisi janin yang bisa menekan kandung kemih.

Sehingga dapat memicu rasa ingin buang air kecil terus menerus pada saat malam hari.

4. Diabetes

Sering buang air kecil di malam hari bisa disebabkan oleh adanya penyakit diabetes dalam tubuh.

Pasalnya, kata dr. Saddam Ismail, ketika posisi gula darahnya tinggi, gula darah akan menyerap air yang ada dalam tubuh.

Kemudian gula darah yang berlebihan ini akan dibuang melalui urine, akibatnya frekuensi buang air kecil bertambah.

Baca Juga: Asam Urat Gak Akan Muncul! Cukup Dengan Konsumsi Bahan Ini Kata dr. Saddam Ismail

5. Sleep apnea

Sleep apnea adalah kondisi dimana seseorang bisa berhenti bernafas beberapa detik ketika sedang tidur.

"Ketika sedang mengalami Sleep apnea, tubuh kita itu akan berusaha mencari cara supaya bisa bernafas," ujar dr. Saddam.

Sehingga otot jantung akan memompa lebih banyak darah yang kaya oksigen dan akan memicu cara kerja hormon ANH.

"ANH dapat meningkatkan produksi urine sehingga lebih sering buang air kecil," ujar dr. Saddam Ismail.

6. Gagal jantung kongestif

Menurut dr. Saddam ismail, cairan yang ada di dalam tubuh pada siang hari menumpuk di area kaki yang disebabkan gravitasi.

Namun ketika malam hari, saat posisi berbaring, penumpukan cairan akan kembali ke darah lalu dipompa jantung kemudian akan disaring ginjal. Sehingga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Baca Juga: Atasi Kolesterol, Gula Darah Tinggi, dan Asam Urat dengan Seduhan Pare ala dr. Zaidul Akbar

7. Obat-obatan diuretik

Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kinerja langsung melalui ginjal.

"Ketika sering terbangun di malam hari, ya ketika mengkonsumsi obat-obatan yang sifatnya deirotik, coba konsultasikan ke dokter agar obatnya diubah jam minumnya," kata dr. Saddam Ismail.

Sehingga kata dr. Saddam Ismail, hal itu bisa membantu mengontrol pembuangan air kecil pada malam hari.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler