MAPAY BANDUNG - dr. Zaidul Akbar, seorang pendakwah dan juga penulis buku resep JSR membagikan mengenai beberapa tips untuk mengobati kista.
Menurut dr. Zaidul Akbar sebelum diobati dengan bahan herbal ia menyarankan penderita kista untuk rutin melakukan puasa sunnah.
Melaksanakan puasa sunnah menurut dr. Zaidul Akbar, menjadi salahsatu tips mengobati kista selain dengan herbal.
Baca Juga: Rambut Rontok dan Beruban Mudah Diatasi, Lakukan Tips dr. Zaidul Akbar Ini
“Ibu-ibu perlu pahami kista itu adalah masalah yang ada pada Rahim, dan itu asalnya dari pencernaan yang bermasalah atau lebih dikenal dengan usus bocor. Maka saran saya bagi anda yang terkena penyakit medis seperti ini coba rutinkan berpuasa sunnah terlebih dahulu,” ujar dr. Zaidul Akbar, dikutip MapayBandung.com pada Rabu 2 Februari 2022 melalui kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Selain dengan puasa sunnah, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk memperbaiki pola makan dengan menghindari jenis makanan yang lebih banyak mengandung esterogen seperti daging atau ayam.
Tak hanya itu, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan agar wanita menghindari jenis kosmetik yang lebih banyak disebut dengan endokrin disrupter yang bisa memicu kanker.
Baca Juga: Pesugihan Penglaris Tuyul untuk Warung Bakso dapat Dibatalkan? Begini Kata Pakar Spiritual
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Berikan Resep Bakso Sehat, Simak Bahan yang Harus Disiapkan
“Endrokin disrupter ini sangat berpotensi untuk memicu kanker pada tubuh seseorang, dan itu banyak terdapat pada kosmetik,” kata dr. Zaidul Akbar, seperti yang
Setelah cara-cara di atas dilakukan, maka mulai pada tips terakhir yakni dengan mengkonsumsi rempah dan rimpang yang dapat membantu mengobati kista.
Adapun jenis rempah dan rimpang yang disarankan dokter Zaidul Akbar untuk mengobati kista adalah cengkeh, kapulaga, jahe, ketumbar, kayu manis, serai, kunyit, dan jeruk nipis.
“Biasanya dengan pola-pola seperti ini, kista akan hilang dengan sendirinya. Asalkan pengganggu-pengganggu tadi itu di stop, termasuk pengganggu yang paling banyak bagi perempuan itu adalah emosi atau perasaan. Jadi hati-hati dengan emosi dan perasaan,” kata dr. Zaidul Akbar.***