Diet Tinggi Protein Tidak Disarankan Dilakukan dalam Jangka Waktu Lama Karena Bisa Berdampak pada Kesehatan

23 Januari 2022, 11:40 WIB
Diet Tinggi Protein Ini Tidak Disarankan Dilakukan dalam Jangka Waktu Lama Karena Bisa Berdampak pada Kesehata /Tangkapan layar Youtube/Emasuperr

MAPAY BANDUNG - Healthy vlogger sekaligus dokter, dr. Ema Surya Pertiwi membeberkan mengenai efek atau dampak dari diet tinggi protein jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Menurut dr. Ema, tidak semua orang cocok untuk melakukan diet tinggi protein karena ada beberapa dampak atau efek pada kesehatan yang ditimbulkan dengan diet tinggi protein ini, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

dr. Ema mengatakan, diet tinggi protein terbukti secara ilmiah menyebabkan beberapa dampak atau efek terhadap kesehatan yang akan terjadi pada seseorang jika melakukan diet ini dalam jangka waktu cukup lama yakni lebih dari 3 bulan.

"Diet tinggi protein merupakan diet yang sehat, dan terbukti mampu membantu menurunkan berat badan dengan cepat, menurunkan kadar lemak tubuh, menambah massa otot, juga menstabilkan insulin dalam darah,” ujar dr. Ema, seperti yang MapayBandung.com kutip pada Minggu 23 Januari 2022 melalui kanal Youtube Emasuperr.

Baca Juga: dr. Saddam Ismail Bongkar Habis Cara Atasi Nyeri Menstruasi Agar Auto Hilang, Begini Katanya

Menurut dr. Ema, kadar protein dalam tubuh angka kecukupan gizinya sekitar 8 gram per kilogram berat badan per hari.

Sedangkan bagi yang diet tinggi kadar protein disarankan sekitar 15-20 gram per kilogram berat badan per hari, masih aman dilakukan selama 6-12 minggu.

Efek atau dampak kesehatan yang dapat terjadi jika melakukan diet tinggi protein dalam jangka waktu lama, yaitu sebagai berikut:

1. Gangguan homeostasis tulang dan kalsium

Diet tinggi protein itu menghasilkan sejumlah besar asam dalam cairan tumbuh, kondisi tubuh yang asam dapat menghambat reabsorbsi kalsium, yang menyebabkan hiperkalsemia.

Hiperkalsiuria ini menghambat penyerapan kalsium dalam tulang sehingga dapat meningkatkan risiko penipisan tulang dan pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Baca Juga: Hati-hati! Jangan Berlebihan Saat Konsumsi Bahan Dapur Ini, Bisa Bikin Perut Kembung Kata dr. Saddam Ismail

2. Gangguan fungsi ginjal

Ketika protein menghasilkan banyak limbah kemudian akan disaring oleh ginjal ketika ginjal sudah tidak mampu lagi menyaring limbah tersebut maka akan terjadi gangguan fungsi ginjal.

3. Risiko asam urat

Diet protein lebih dari 12 minggu terbukti dapat meningkatkan keasaman dalam urat serta keasaman dalam darah sehingga dapat menimbulkan batu ginjal yang disebabkan dari asam urat.

4. Peningkatan risiko kanker

"Sering memakan daging mentah olahan terbukti dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus, serta mengkonsumsi daging dan susu yang mengandung protein dalam jumlah besar akan meningkatkan terkena kanker prostat pada pria di usia 50 tahun ke atas. Dan pada wanita kelebihan protein ini akan meningkatkan risiko terkena penyakit payudara," kata dr. Ema.

Baca Juga: Sering Diteror Makhluk Halus? Mungkin Ada Sesuatu Ini di Rumah Kamu

5. Gangguan fungsi hati

Adanya hipoalbuminemia atau kadar protein yang terlalu tinggi dalam darah akan meningkatkan transaminase pada hati.

Penderita gangguan ini akan merasakan gejala seperti pada orang yang sakit maag yaitu nyeri perut, begah, kembung dan nyeri di ulu hati.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler