MAPAY BANDUNG – Praktisi herbal dr. Zaidul Akbar mengungkap solusi untuk mencegah dengkul kopong.
Istilah dengkul kopong tidak dikenal dalam dunia medis. Dengkul kopong adalah bunyi pada lutut berupa letupan seperti retakan. Kebanyakan lutut akan berbunyi saat seseorang jongkok dengan titik tumpu lutut.
Dengkul kopong adalah kondisi yang wajar terjadi mengingat bertambahnya usia.
Jaringan tulang rawan akan menjadi tidak rata, karena permukaan itulah maka saat bersentuhan akan menimbulkan bunyi gemeretak.
Baca Juga: Gak Nyangka Banget, Manfaat Asam Lemak untuk Tubuh yang Jarang Orang Ketahui!
Selain itu, bunyi pada dengkul bisa juga disebabkan oleh ligamen yang mengencang saat bergerak.
dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa dalam tubuh manusia, tulang dihubungkan dengan sendi dan daging. Kemampuan pada tulang dengkul tidak akan bertambah seiring berjalannya usia.
“Kemampuan menahan beban pada tulang dengkul tidak akan bertambah,” ucapnya.
Jika beban yang berada di bagian atas dengkul itu melebihi kemampuannya maka akan mengakibatkan masalah.
“Kalau beban yang diatas itu berlebih, maka akan bergesek. Lalu munculah penyakit seperti artritis,” tuturnya.
Artritis adalah kondisi penyakit yang ditandai dengan peradangan, atau pembengkakan pada sendi. Seiring waktu, penyakit ini akan semakin memburuk jika tidak dicari akar permasalahannya.
Baca Juga: Nggak Usah Bayar Mahal, Cukup Pakai Deodoran Alami dari dr. Zaidul Akbar ini, Bau Badan Lenyap
Penyebab utama dari dengkul kopong adalah ketidakmampuan tubuh bagian bawah untuk menopang berat bagian atas.
Dianjurkan untuk mengurangi berat badan, makan tinggi kalsium, serta konsumsi makanan tinggi serat untuk memperkuat sendi pada dengkul.
Baca Juga: Ramuan Ini Mujarab untuk Obati Nyeri Sendi Kata dr. Zaidul Akbar: Ada Rempah Sama Rimpangnya
Di akhir sesi majelisnya, dr. Zaidul Akbar mengungkap rasa herannya karena orang-orang gemar mengonsumsi obat kimia untuk masalah dengkul kopong.
“Sekarang orang-orang inginnya instan dengan cara disuntik dengkulnya. Padahal masalahnya ada di tubuh bagian atasnya. ”ucapnya di akhir majelis.***