Tips Mendapatkan Madu Asli yang Kaya Khasiat di Masa Pandemi

27 Juni 2021, 20:00 WIB
Pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42), Sabtu 26 Juni 2021 /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS.



MAPAY BANDUNG - Madu sejak ribuan tahun lalu sudah dikenal sebagai asupan bergizi dan sangat berkhasiat bagi tubuh manusia.

Kandungan antioksidan yang ada didalamnya sudah sejak lama diyakini mampu mempercepat proses penyembuhan saat tubuh diserang penyakit.

Saat pandemi Covid-19 di Indonesia semakin menggila, asupan makanan dan minuman bergizi sangat disarankan para ahli kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Tentu saja, mematuhi protokol kesehatan saat pandemi tetap yang utama.

Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Wisata Pangandaran Bisa Dibuka Kembali

Mengkonsumsi madu menjadi salah satu yang disarankan karena didalamnya mengandung berbagai khasiat.

Madu juga dikenal sebagai salah satu minuman yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terlebih jika madu tersebut merupakan madu murni.

Virus corona ini paling banyak menyerang seseorang yang kondisi kekebalan tubuhnya rendah.

Lalu bagaimana cara membedakan madu asli dengan madu palsu ? Seorang pengepul madu di kawasan Bandung Timur, Asep Bejo (42) memberikan tipsnya bagi kalian semua untuk mengetahui mana madu asli dan madu palsu.

"Pertama itu madu asli memiliki aroma kuat bunga atau gula. Dan saat merasakan madu itu pun benar-benar aroma bunga juga gula. Lalu, ketika madu itu ditelan ada rasa seperti minyak (licin) dan terasa gatal," katanya ditemui di kediamannya di kawasan Sekejengkol Cileunyi Kabupaten Bandung, Sabtu 26 Juni 2021.

Baca Juga: Heboh! Drakor Vincenzo Bakal Di-remake Versi Indonesia, Siapa Saja Pemerannya?

Asep menuturkan, saat ini madu di Indonesia banyak yang justru impor dari negara lain, salah satunya Cina (Tiongkok).

Yang mengejutkan, justru madu dari Tiongkok tersebut tak menggunakan gula melainkan cairan infus.

Indonesia sendiri memiliki varian madu beraneka ragam, seperti madu hutan, madu ternak, madu cerana, dan madu trigona atau dikenal tewel.

"Madu cerana dahulu di Indonesia banyak sekali hanya karena penanganannya saat panen bermasalah maka akhirnya madu itu langka. Tetapi, kini Indonesia surganya madu tewel," jelasnya.

Kondisi permaduan di musim pandemi ini pun, lanjut Asep, sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Penting! Ini Hal yang Harus Diperhatikan Saat Isolasi Mandiri Menurut Kemenkes

Menurutnya, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang Indonesia mengkonsumsi madu hanya sekitar 15 sampai 20 gram per kapita dalam setahun.

Padahal, seharusnya mereka bisa konsumsi 150 sampai 200 gram per kapitanya dalam setahun.

Belum lagi, saat ini madu yang masuk ke Indonesia 50 sampai 70 persen, kata Bejo, impor dari Cina.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler