Network
MAPAY BANDUNG - Jurig conge atau setan budeg adalah legenda yang masih dipercaya masyarakat yang tinggal di sekitar rel kereta api.
Keberadaan jurig conge di Stasiun Padalarang Bandung sempat membuat heboh beberapa tahun lalu. Pasalnya siapa saja yang berjalan melintas lintasan kereta tidak akan mendengar suara apapun.
Sosok makhluk halus ini masih menjadi momok warga Stasiun Padalarang. Bagaimana tidak? Dengan suara kereta dan sirine peringatan yang cukup keras, warga yang melintas tidak menyadari kedatangan kereta api.
Selain memperbanyak doa dan tidak melamun, diperlukan konsentrasi saat menyeberang rel kereta api meski dirasa kondisi sudah aman di Stasiun Padalarang.
Kesaksian Diki pada kanal YouTube Malam Mencekam menjadi pelajaran bagi siapa saja yang hendak menyeberang melintasi rel kereta api terlebih saat malam usai adzan magrib.
“Dulu pernah ada ibu-ibu tertemper, itu juga horor,” ucap Diki.
Baca Juga: Pendaki Ini Diganggu Teriakan Horor Wanita Minta Tolong di Gunung Gede, Suaranya Bikin Merinding!
Kengerian yang dirasakan warga di sekitar Stasiun Padalarang diantaranya seringkali mendengar suara tangisan pada malam-malam setelah kejadian. Tangisan bahkan mengganggu warga yang sedang ronda atau hendak pergi mengaji.
Meski demikian, warga yang tinggal di dekat rel kereeta menganggap gangguan gaib yang terjadi sangatlah wajar. Biasanya kejadian tersebut akan sering terulang selama 40 malam setelah kecelakaan.
Tak hanya terjadi di Stasiun Padalarang saja, fenomena Jurig Conge yang membuat pendengaran terhalang terjadi pula di beberapa daerah Kota Bandung.
Baca Juga: Batas Waktu 31 Desember 2023, Begini Cara Mudah Menggabungkan Nomor KTP dengan NPWP
Seperti yang diungkapkan Aan, warga Jembatan Opat yang memiliki kios di sekitar Stasiun Kiaracondong menceritakan pengaruh mengerikan jurig conge.
Ibu dua anak yang membuka usaha warung kelontong di pinggiran jalur rel kereta api menjelaskan keberadaan jurig conge sangat sering dirasakan warga yang berjalan di sisi atau menyebrang perlintasan rel kereta api.
Ketika kereta api melintas, warga yang berjalan tidak mendengar suara kereta api. Biasanya mereka akan jalan biasa saja, padahal ada kereta dari arah belakang atau samping.
Dari berbagai kejadian kecelakaan di sekitar Stasiun Padalarang, warga sepakat untuk menyempurnakan kondisi jasad sebelum dimakamkan. Menurut Diki, tindakan ini dilakukan untuk membuat arwah tenang dan tidak mengganggu siapa saja.
Fenomena mistis yang ada di sekitar Stasiun Padalarang seringkali terjadi pada perlintasan yang padat penduduk seperti Jalan bedeng hingga ke arah Pasar Padalarang.
Diki berpesan kepada siapa saja yang hendak menyeberang rel perlintasan kereta api untuk lebih berhati-hati, menjaga konsentrasi, dan jangan lupa untuk memanjatkan doa.***
