Network
Pada dekade tahun 1990, Kalimantan masih dipenuhi dengan pepohonan rindang dan memang jarang ada perusahaan apalagi pabrik di pulau tersebut.
"Kebetulan saya dapat panggilan interview di pulau Kalimantan, awalnya saya gak dibolehin kesana, tapi demi mengubah nasib, saya nekat kerja," kata Dewi.
Orangtua Dewi sempat ragu dan khawatir, namun hal tersebut tidak menyurutkan tekadnya untuk bekerja. Dia pun tidak memikirkan hal-hal aneh yang mungkin bisa terjadi.
Baca Juga: RESMI! UMK Kota Bandung 2024 Naik 3,97%, Jadi Rp4.209.309
Akhirnya Dewi memutuskan untuk berangkat. Kala itu perjalanan dari Pulau Jawa ke Kalimantan ditempuh dengan menggunakan Kapal Laut. Sesampainya di Kalimantan, Dewi mengontrak rumah yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat ia bekerja.
"Sampai disana saya bekerja di sebuah pabrik," terangnya.
Kontrakan Dewi juga berada di pemukiman kecil warga disana. Pada malam pertama sebelum Dewi datang ke tempat kerjanya, kejadian aneh mulai terjadi. Pintu kamar dewi diketuk oleh seseorang yang ketika dicek ternyata tidak ada siapapun.
Namun dia tidak menghiraukan hal tersebut. Keesokan harinya Dewi berangkat ke tempat ia akan bekerja untuk melakukan wawancara kerja.
Ia menaiki angkutan umum untuk menuju ke lokasi. Sesampainya di tujuan, sopir angkutan umum yang membawa Dewi sempat bertanya apakah ia yakin akan turun disini.
Dewi menjawab dengan tegas ia akan bekerja di lokasi itu. Padahal sopir angkutan umum itu hanya melihat bangunan bekas saja di lokasi itu, namun Dewi tidak menyadarinya.
