Ngeri! Mayat Pria Ini Bau Busuk dan Kaku Seperti Batu Coran, Azab Pelaku Pesugihan

- 20 Juli 2023, 19:00 WIB
ilustrasi jenazah
ilustrasi jenazah /pixabay

Mereka memutuskan untuk melakukan ritual setelah mendapatkan bayi yang akan dijadikan tumbal.

Namun, sesampainya mereka di rumah juru kunci pada sore hari, juru kunci mengatakan bahwa ritual hanya bisa dilakukan setelah dzuhur atau ketika matahari berada tepat diatas kepala.

Akhirnya diputuskanlah untuk melakukan ritual pada esok hari dan menginap di rumah juru kunci. Hal aneh mulai mereka alami, mulai dari mobil tiba-tiba mogok ketika ingin parkir di rumah juru kunci.

Dari menjelang maghrib sampai sebelum adzan subuh, bayi itu menangis tak berhenti, yang anehnya bayi tersebut dalam keadaan sehat. Ketika adzan subuh usai, bayi tersebut berhenti menangis.

Jam setengah 1 siang mereka diajak untuk naik ke gunung dengan membawa bayi, nampan bambu yang berisi ayam cemani, degan hijau, bunga-bungaan, kemenyan dan dupa.

Sesampainya di tempat ritual, Didin diarahkan untuk lakukan ritual, selama 30 menitan mereka mendengar suara gamelan dengan sindennya selama 15 menit.

Baca Juga: Suhu Dingin di Kota Bandung Capai 17 Derajat, Ini Pesan Ema Sumarna untuk Warga

Yuli mencium wangi melati keraton ketika ritual sedang berlangsung dan entah dari mana asalnya, ada sosok wanita menggunakan kebaya berdiri di tempat ritual. Tak lama, ia mendengar suara desisan ular yang usut punya usut suara desisan itu berasal dari wanita itu.

Setelah itu Yuli melihat dengan mata kepala sendiri bahwa baju kebaya yang dikenakan wanita tersebut jatuh ke tanah. Tiba tiba ular muncul sebesar pohon kelapa di hadapan mereka yang panjang nya sekitar 2-3 meteran, warnanya hitam ke abu-abuan.

Ular itu melilit tumbal yang telah disiapkan di atas batu, kemudian ular itu memakan sesajen dan memakan hidup-hidup bayi yang ditumbalkan, yang anehnya bayi tersebut diam.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x