Ngeri! Mayat Pria Ini Bau Busuk dan Kaku Seperti Batu Coran, Azab Pelaku Pesugihan

- 20 Juli 2023, 19:00 WIB
ilustrasi jenazah
ilustrasi jenazah /pixabay

Tak perlu pikir panjang, Didin pun berminat dengan ritual tersebut dan mereka sepakat menentukan hari untuk mencari informasi tentang ritual yang berada di Gunung Pegat.

Hari yang ditentukan pun tiba, dan mereka berangkat dari Kudus ke Lamongan. Sesampainya di Lamongan mereka bertanya kepada warga perihal juru kunci Gunung Pegat.

Baca Juga: Mengenai Kegiatan PKKMB yang Dulu Disebut Ospek, Apa Bedanya?

Mereka pun tiba di rumah juru kunci Gunung Pegat dan bertemu dengannya. Tanpa pikir panjang Yuli angsung menanyakan perihal ritual tersebut kepada juru kunci.

Juru kunci tidak langsung memberi tahu karena merasa kasihan dengan akibat yang akan mereka alami jika mereka melakukan pesugihan tersebut.

Karena keteguhan Didin, akhirnya juru kunci pun angkat bicara tentang tata cara ritual tersebut, juru kunci juga mengatakan risiko-risiko dan hasil yang mereka dapatkan.

Ritual ini memerlukan tumbal tidak harus punya hubungan sedarah ataupun saudara, bisa menumbalkan orang lain tapi harus bayi laki-laki yang belum genap berusia 36 hari.

Mereka memutuskan untuk mengadopsi bayi yang berada di panti asuhan untuk dijadikan tumbal, namun hal itu membutuhkan biaya. Yuli menyarankan untuk menjual motor dan akhirnya motor itu terjual sekitar Rp12 jutaan.

Singkat cerita Didin berhasil mengadopsi bayi laki-laki berusia 21 hari di sebuah panti asuhan di daerah Ungaran seharga Rp7 juta.

Baca Juga: Penampilan Cakra Khan di America's Got Talent Dihentikan Simon Cowell, Lho Kenapa?

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x