Saat tertangkap, Batara Kala akan menelan dewa-dewa itu sehingga langit jadi gelap gulita.
Maka, ketika gerhana terjadi, masyarakat Jawa akan ramai-ramai bersembunyi dan memukul lesung, membuat kebisingan agar Kala memuntahkan matahari atau bulan yang ditelannya.
Baca Juga: Nggak Sangka! Resep Ayam Bakar khas Papua ala Chef Rudy Choirudin Ini Sangat Lezat dan Sederhana
Ketakutan warga kian besar, sebab,mitos-mitos terkait gerhana masih sangat diyakini masyarakat.
Seperti di antaranya adalah bagi perempuan yang sedang mengandung, sebagian orang Jawa meyakini gerhana dapat berakibat fatal.
Janin dikhawatirkan lahir tidak sempurna. Sang calon ibu bahkan bisa saja meninggal dunia, apabila tidak diselamatkan dengan melakukan ritual.
Oleh sebab itu, menurut kepercayaan, wanita hamil harus diungsikan ke tempat yang dianggap aman, misalnya masuk ke kolong tempat tidur.
Sementara itu, dilakukan juga ritual sego rogoh atau tradisi liwetan, yaitu memasak nasi beserta lauknya kemudian disantap beramai-ramai.
Tradisi ini masih kerap diterapkan hingga kini di beberapa desa di Jawa.