Network
MAPAY BANDUNG – Kisah kesaktian dan karomah Jenderal Soedirman hingga saat ini masih menjadi perbincangan.
Dikutip dari buku Jenderal Soedirman: Teladan dari Pemimpin yang Bersahaja karya Anom Whani Wicaksana terungkap mitos kesaktian hingga karomah yang jarang diketahui.
Kisah kesaktian dan karomah Jenderal Soedirman memang menarik untuk dibahas, terlebih sosok jenderal besar ini memiliki firasat dan perhitungan jitu saat memimpin perang gerilya.
Tak hanya sebagai jenderal besar, Jenderal Soedirman adalah seorang muslim yang taat dan paham dunia supranatural.
Tak sedikit pula saksi sejarah yang mengungkap kisah kesaktian dan karomah Jenderal Soedirman saat melakukan gerilya pada agresi militer Belanda II.
Baca Juga: Karomah dan 3 Jimat yang Dimiliki Jenderal Soedirman, Kisah Nyata Terjadi saat Kepungan Belanda
Berikut ini adalah 7 kesaktian dan karomah yang dimiliki Jenderal Soedirman semasa hidupnya.
1. Memiliki karomah kemampuan medis
Saat melakukan agresi militer, Jenderal Soedirman kerap melakukan penyamaran dalam perang gerilya.
Tak hanya itu, karomah dan kesaktian Jenderal Soedirman disebut-sebut memiliki kemampuan menyembuhkan orang lain.
Saat melakukan gerilya di daerah Pacitan, Jawa Timur, seorang warga menderita sakit lalu Jenderal Soedirman membacakan doa-doa pada air hingga mampu menyembuhkannya.
Baca Juga: 20 Nama Bayi Perempuan Lahir Pada Bulan Agustus yang Memiliki Arti Cantik dan Juga Pemberani
2. Memiliki karomah keris sakti
Pada bulan Januari 1949, penduduk Nganjuk yang tengah berladang panik ketika mendengar suara pesawat pihak Belanda yang akan menyerang kampung.
Di rumah salahsatu warga, Jenderal Soedirman mengeluarkan sebuah keris sambil membaca doa-doa. Saat itulah keris tersebut berdiri menghadap langit-langit.
Kepada Jirah, pemilik rumah, keris tersebut diyakini menyamarkan keberadaan lokasi kampung dari penglihatan pesawat Belanda.
3. Memiliki karomah firasat yang jitu
Sosok Jenderal Soedirman memiliki karomah dan kesaktian saat memimpin perang gerilya.
Ketika tiba di Gunungkidul, Yogyakarta, Jenderal Soedirman tidak membiarkan pasukannya untuk istirahat dalam waktu yang lama.
Benar saja, beberapa saat kemudian pasukan Belanda tiba di lokasi peristirahatan.
Baca Juga: Perkutut Giras Langsung Jinak Jika Rutin Taburkan Potongan Daun ini dalam Sangkar, Segera Lakukan!
4. Memiliki karomah koleksi benda bertuah
Tak hanya memiliki firasat yang jitu, saat gerilya, Jenderal Soedirman memiliki beragam kesaktian dan kerap dikaitkan dengan penganut kejawen aliran sumarah.
Jenderal Soedirman memiliki berbagai koleksi benda pusaka dan tuah yang mampu melindunginya.
Saat pasukan Jenderal Soedirman terpojok di lereng Gunung Wilis, Tulungagung, ia mengeluarkan keris yang mampu mengubah kondisi cuaca menjadi hujan dan petir besar menyambar.
Alhasil kejadian tersebut berhasil mengecoh pasukan Belanda.
Baca Juga: Real Madrid Juara UEFA Super Cup Samai Rekor Barcelona dan AC Milan
5. Memiliki karomah menyamar
Pada masa perjuangan, muncul suasana saling mencurigai antar petinggi pemerintahan militer.
Kejadian ini terjadi saat rombongan gerilya panglima Jenderal Soedirman ditawan batalion 102 pada 23 Desember 1948 di Bendo, Tulungagung.
Menjelang waktu magrib, Jenderal Soedirman meminta untuk menunaikan sholat magrib di masjid terdekat.
Saat itulah datang komandan batalion, Mayor Zainal Fanani. Ia bertanya kepada petugas piket lokasi tawanan ditahan.
Lalu Zainal Fanani masuk ke dalam masjid dan menghampiri tawanan, ia terperanjat saat mengetahui bahwa tawanannya adalah Jenderal Soedirman.
Mayor Fanani sujud di depan Jenderal Soedirman sambil menangis atas kekeliruan pasukannya dan memberikan hormat militer.
Baltalion 102 kaget karena sosok yang ditahannya adalah panglima besar yang tengah menyamar.
Baca Juga: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Jika Ingin Aglonema Tumbuh Subur, Salahsatunya Sering Ganti Pot
6. Memiliki karomah luput dari pengepungan penjajah
Tak sedikit kisah Mistis yang kerap diceritakan penutur sejarah Jenderal Soedirman semasa perang gerilya.
Pihak Belanda selalu luput memburunya. Tak hanya itu, saat pengkhianat menjelaskan sosok Soedirman yang asli di Kota Kediri, pihak Belanda tidak mempercayainya dan malah menembak pengkhianat tersebut.
7. Memiliki karomah meluluhkan hati orang lain
Karomah dan kesaktian Jenderal Soedirman ternyata tak hanya terjadi saat gerilya saja, tetapi pada diplomasi formal dengan pihak Belanda.
Suatu pagi sebelum perjanjian Reinville pada 17 Januari 1948, Presiden Soekarno meminta Mohammad Roem untuk bertemu Jenderal Soedirman di rumahnya.
Jenderal Soedirman memberikan secarik kertas pada Mohammad Roem dan diperintahkan untuk menjaganya sebaik mungkin.
Kertas memiliki karomah yang mampu meluluhkan hati delegasi Belanda yang enggan hengkang dari Indonesia.***
