Selain pisang ada pula pinang dan sirih sebagai simbol 5 rasa yang dialami kehidupan manusia dan tak akan lepas dari pahit, getir, manis, dan semua menjadi satu.
Banyak yang salah kaprah dengan menghadirkan bunga sebagai sesajen. Bunga setaman yang didominasi warna merah dan putih adalah simbol bumi pertiwi, bukan untuk makhluk halus.
“Ada juga kembang kenanga sebagai bentuk kenangan yang buruk dari leluhur atau orang tua sebaiknya dikubur dalam-dalam,” ucap Djoko.
“Kembang melati sebagai simbol wewangian, yang mengajarkan hidup untuk selalu meninggalkan nama yang harum,” sambungnya.
Selain bunga, bagian lain yang sering ditemukan pada sesajen malam 1 Suro yaitu empon-empon.
Empon-empon adalah sebuah wadah yang berisi kacang-kacangan serta potongan daging, hal ini adalah simbol bahwa manusia tidak dapat lepas dari makhluk lain seperti tumbuhan dan hewan.
Ada pula ‘Gereh Pethek’, sejenis ikan kering yang diasinkan yang memiliki makna bahwa kehidupan di dunia tidak hanya berada di darat saja. Ada pula makhluk hidup lain yang berada di lautan.
“Terus juga ada (buah pepaya) paya gantung, paya pendem, kemudian ada paya sampar yang memiliki arti bahwa kehidupan di dunia sejak lahir tentu akan mengalami pasang surut,” ucap Djoko.
Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan Islami Berawalan Huruf J, Jadi Doa Terbaik, Bermakna Indah, dan Bercahaya