Alhasil, ia tak bisa melakukan banyak hal termasuk bekerja. Akibatnya, kondisi ekonominya berantakan.
“Kalau masih muda, bisa jadi pemalas. Akhirnya kondisi ekonomi jadi bermasalah,” lanjutnya.
Tetapi menurut Mbah Yadi, orang yang berusia 50 tahun ke atas boleh-boleh saja memeliara perkutut buntel mayit.
Karena pada usia tersebut, sudah seharusnya manusia mempersiapkan dan terus memikirkan tentang kematian.
“Kalau usia 50 tahun, ekonomi sudah matang. Jadi wajar kalau memikirkan kematian,” ujar Mbah Yadi.
2. Katuranggan bromo labuh geni
Burung perkutut kedua yang juga memiliki energi sangat negatif, adalah katuranggan bromo labuh geni.
Seperti namanya, katuranggan bromo labuh geni memiliki energi yang sangat panas. Karena geni, berarti api dalam bahasa Jawa.
Oh ya, burung perkutut tersebut memiliki ciri yang cukup berbeda dengan perkutut lainnya.