Agungnya 10 Awal Dzulhijjah: Meski Jihad, Tetap Tak Bisa Tandingi Dahsyatnya Amal Kebaikan Jelang Idul Adha

- 4 Juli 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi: Keutamaan dan dalil puasa 10 hari bulan Dzulhijjah
Ilustrasi: Keutamaan dan dalil puasa 10 hari bulan Dzulhijjah /Pixabay.com/ @mohamed_hassan/

Baca Juga: Puasa Dzulhijjah Hari Kelima Selasa 5 Juli 2022, Begini Bacaan Niat dan Keutamaan

"Kecuali, ada seseorang yang kaya raya, mencurahkan seluruh hartanya untuk jihad, dan dia juga keluar (berjihad), habis hartanya saat jihad, lalu orang tersebut mati di medan perang tersebut. Barulah itu dapat menyamai kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan di 10 awal Dzulhijjah," tuturnya.

Maka dari itu, sudah seharusnya kita dapat memanfaatkan waktu di 10 awal Dzulhijjah ini, mengharap ridha dan ampunan Allah SWT.

"Di 10 awal Dzulhijjah ini, memang semua amalan yang ada di sepanjang tahun itu tersimpulkan di 10 awal Dzulhijjah. Kita semua tahu, Ramadhan adalah bulan istimewa, tapi engga ada (ibadah) haji, engga ada Qurban," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah Idul Adha 2022, Simak Juga Jadwal Pelaksanaan dan Keutamaannya

Akan tetapi, di waktu 10 hari awal Dzulhijjah terdapat semua ibadah yang baik dan istimewa.

"Di bulan Dzulhijjah itu haji ada, Qurban ada, puasanya juga ada. Makanya kelebihan 10 awal Dzulhijjah ada di situ," katanya.

Bahkan, Buya Yahya mengatakan, ada perdebatan para ulama, yang membicarakan tentang mana waktu terbaik antara 10 awal Dzulhijjah atau 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

"Perdebatan para ulama, mana yang paling baik antara 10 hari akhir di bulan Ramadhan atau 10 hari awal di bulan Dzulhijjah. Sebagian mengatakan, bahwa 10 hari awal di bulan Dzulhijjah lebih baik daripada 10 hari akhir di bulan Ramadhan," ujar Buya Yahya.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x