Terbongkar! Pengakuan Kuncen Gunung Kawi, Begini Penjelasan Mitos Pesugihan yang Sering Beredar

- 21 Februari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi.  Inilah pengakuan kuncen Gunung Kawi tentang mitos pesugihan yang sering beredar.
Ilustrasi. Inilah pengakuan kuncen Gunung Kawi tentang mitos pesugihan yang sering beredar. /Pixabay.com/Free-Photos



MAPAY BANDUNG – Sejak zaman dahulu Gunung Kawi yang terletak di Jawa Timur, termasyhur dengan ritual pesugihan.

Tak sedikit yang percaya jika paktik pesugihan yang ada di Gunung Kawi mampu memberikan kekayaan dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi.

Menurut mitos yang beredar, praktik pesugihan di Gunung Kawi yang dapat memberikan kekayaan dalam waktu singkat sudah menjadi rahasia umum.

Lantas apakah memang benar jika praktik pesugihan dilakukan di Gunung Kawi?

Terlepas dari semua rumor negatif dan fenomena yang dipercaya, kuncen Gunung Kawi memberikan pendapatnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Javas Story TV pada Senin 21 Februari 2022.

Baca Juga: Hubungi Nomor Ini Jika Belum Dapat Layanan Telemedisin Isoman Gratis dari Kemenkes

Candranaya, salahsatu kuncen atau juru kunci Gunung Kawi menjelaskan sejarah dan awal mula cerita pesugihan yang berkembang liar.

“Menurut sejarah dan riwayatnya, Gunung Kawi ini ada pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Eyang Jugo pada abad ke-18,” ucapnya.

Dari catatan sejarah yang berkembang, setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda, Eyang Jugo yang juga dikenal dengan nama Kyai Zakaria II melanjutkan perjuangan di Jawa Timur hingga akhir hayat.

Selanjutnya Eyang Jugo dimakamkan di Gunung Kawi yang berada di Malang, Jawa Timur.

Menurutnya, pemilihan lokasi makam tidak ada hubungannya dengan ritual pesugihan maupun mitos yang berkembang saat ini.

“Tidak ada unsur seperti pesugihan itu. Mitos itu munculnya dari orang yang menyebarkan sendiri,” kata Candranaya.

Baca Juga: Terungkap! 4 Fakta Pesugihan Sate Gagak yang Mengerikan, Nomor 1 Penampakan Pocong dan Genderuwo

“Keberadaan makam Eyang Jugo yang ada di sini, sama dengan makam-makam yang ada di Indonesia,” sambungnya.

Di kawasan Gunung Kawi tidak hanya terdapat makam Eyang Jugo, namun terdapat tempat ibadah berbagai agama dan aliran kepercayaan.

Saat berziarah ke area makam di Gunung Kawi, suasana kebhinekaan dan persatuan Indonesia akan sangat terasa nyata.

Beberapa mitos yang dipercaya pendatang dan masyarakat adalah sosok Eyang Jugo yang mampu memberikan harta kekayaan melalui ritual tertentu seperti bertapa.

Hal tersebut tidaklah benar dan dibantah keras oleh kuncen Gunung Kawi.

Candrayana menegaskan jika semua permintaan yang ditujukan kepada selain Tuhan adalah kesesatan yang nyata.

“Mungkin banyak yang berhasil maka orang-orang banyak yang menganggapnya dari segi negatif,” ucapnya.

Baca Juga: Heboh Tunawisma Ditemukan Meninggal di Kursi Trotoar Braga, Begini Kata Polisi

“Padahal sudah tentu orang yang berziarah kesini pasti pekerja keras,” sambungnya.

Di akhir wawancara singkatnya, kuncen Gunung Kawi menegaskan jika peziarah yang datang tidak diperbolehkan untuk melakukan ritual sesat pesugihan.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah