Zaman dahulu kaum dengan kasta rendah tidak mampu memelihara burung Perkutut. Warga hanya dapat mendengarkan suaranya dari kejauhan.
Satu diantara kaum ningrat yang mempunyai burung perkutut adalah Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit). Burung Perkutut tersebut dirawat oleh Joko Mangu.
Dikisahkan suatu hari perkutut milik Prabu Brawijaya V terlepas. Penjaga dan tim keamanan kerajaan sudah bersiap menangkapnya, namun sang raja membiarkan hal tersebut terjadi.
“Biarlah wahai penjagaku itu hanya seekor burung, hartaku sebenarnya adalah rakyat bukan Perkutut,” kata Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit.
Baca Juga: Ga Nyangka, Tuyul Langsung Takut Plus Kabur Hanya dengan Bumbu Dapur ini, Apakah Itu?
Setelah sekian lama, Prabu Brawijaya V hijrah ke wilayah Yogyakarta. Secara mistis burung perkutut yang telah terlepas menghampiri sang raja dan hinggap di pundaknya.
Kejadian langka ini disaksikan langsung oleh raja-raja sekitar Mataram ketika semuanya berkumpul di Yogyakarta.
Sementara itu, terdapat hal menarik berkaitan dengan sejarah dan lomba dari kontes burung perkutut yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Baca Juga: Gampang, Tinggal Kasih Hewan ini! Tuyul Akan Lupa Mencuri dan Malah Asyik Bermain
Tradisi dan lomba ini diadakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII (1877-1921). Tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan juara tapi untuk menghibur masyarakat.