MAPAY BANDUNG – Khodam leluhur tenyata mendampingi Gibran saat terjebak di perkampungan jin penghuni Gunung Guntur, Kabupaten Garut, September silam.
Khodam leluhur ini, diakui Gibran sempat memberi beberapa petunjuk tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan.
Bahkan, khodam leluhur yang mendampingi Gibran pernah bersitegang dengan sosok menyeramkan penghuni perkampungan jin di Gunung Guntur.
Kisah ini dibagikan Gibran saat ia mulai pulih dari masa perawatan dan pemulihan trauma.
Baca Juga: 6 Tips Agar Hamil Anak Laki-laki, Nomor 3 Penting Diperhatikan
Dilansir MapayBandung.com dari Kanal YouTube RJL 5, Sabtu 23 Oktober 2021, Gibran bercerita khodam leluhur yang mendampinginya sempat membantunya sebanyak 2 kali.
Pada kali pertama, khodam leluhur itu memberi saran kepada Gibran untuk menerima pisang pemberian siluman monyet penjaga Gunung Guntur.
“Ambil aja itu, dia baik. Dia selalu menjaga hutan ini, dan gunung ini,” ujar Gibran, mengikuti ucapan khodam leluhurnya.
Tanpa pikir panjang, ia pun menerima pisang dari siluman monyet tersebut.
Pada kesempatan kedua, khodam leluhur sempat bersitegang dengan sosok wewe gombel.
Sebab, wewe gombel ini berniat menjadikan Gibran sebagai budak atau muridnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Kunci Sukses Dunia Akhirat: Segera Lakukan Ini Saat Menerima Takdir
Baca Juga: Waduh, Makan Makanan Panas Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Kata dr. Zaidul Akbar
Namun Gibran tak mau dan sempat melawan dengan melantunkan bacaan Ayat Kursi dan Surah Al Fatihah.
Selain itu, khodam leluhur yang mendampinginya pun ikut menjaga Gibran dari gangguan wewe gombel penghuni Gunung Guntur.
Khodam leluhur ini berkata bahwa Gibran akan segera keluar dari perkampungan jin penghuni Gunung Guntur.
Khodam leluhur ini pun sesumbar, jika Gibran tak berhasil keluar, maka Gibran diizinkan menjadi murid si wewe gombel yang menyeramkan itu.
“Kalo Gibran seminggu gak keluar dari sini, dia akan jadi muridmu,” ucap GIbran, menirukan suara mistis tersebut.
Mendengar pernyataan khodam leluhur yang mendampingi Gibran, dan berkat perjuangan Gibran untuk terus melantunkan ayat suci Al Quran, wewe gombel pun menyerah dan membiarkan Gibran keluar.
Itulah sepenggal kisah Gibran dan khodam leluhur yang mendampinginya.***